Burung Hantu yang dibagikan itu perlu dijaga dan jangan sampai diburu dan dibunuh sehingga bisa berkembang biak, karena burung hantu ini dapat membantu petani dalam membasmi hama tikus
Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan kepada kelompok tani di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, untuk mengatasi gangguan hama tikus yang sering terjadi di wilayah itu.
Bantuan penanganan hama tikus yang berasal dari Kementan RI ini berupa tiga pasang burung hantu yang diserahkan oleh staf ahli Mentan Suwandi dan Tenaga Ahli Mentan Pamuji Lestari saat meninjau pembangunan pompa air di Desa Lubuk Ubar, Kecamatan Curup Selatan, Rabu sore.
Baca juga: Kementan komitmen terapkan teknologi digitalisasi di sektor pertanian
"Dalam 21 hari satu ekor induk tikus melahirkan 10 ekor. Dalam 25 hari, anak tikus itu sudah kawin dan bunting, begitu seterusnya sehingga dalam setahun bisa berkembangbiak menjadi 1.000 ekor dan mampu merusak 100 hektare padi sawah," kata dia.
Dia menjelaskan, burung Hantu yang dibagikan itu perlu dijaga dan jangan sampai diburu dan dibunuh sehingga bisa berkembang biak, karena burung hantu ini dapat membantu petani dalam membasmi hama tikus.
"Setiap malam satu ekor burung hantu akan makan tika ekor tikus. Walau pun burung hantu itu sudah kenyang tapi akan tetap membunuh 20 ekor tikus setiap malam," terang dia.
Selain itu dalam penanganan hama tikus ini petani juga diminta perlu menjaga keseimbangan mata rantai memakan di alam, serta melakukan upaya pencegahan efektif.
Kunci pengendalian hama tikus ini, kata dia, antara lain saat pengolahan lahan sambil dilakukan pengecekan lubang aktif tikus di pematang. Kemudian penyemaian benih yang sehat dan proses tanam hingga panen, jika pada proses penyemaian sudah ada hama wereng maka jangan ditanam di petakan sawah.
Baca juga: Perpadi: Anomali harga gabah indikasi produksi padi lokal berlimpah
Sementara itu adanya pembangunan irigasi pompa air yang diberikan kepada Kelompok Tani Sahabat Tani pada pertengahan Juli 2024 lalu yang kini masih dalam pengerjaan menelan dana APBN sebesar Rp112,8 juta, tambah dia, nantinya harus dijaga dengan baik sehingga bisa membantu petani guna mengairi sawah mereka.
"Instalasi irigasi pompa ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi panen, jika sebelumnya satu hektare empat ton bisa naik menjadi 6-8 ton gabah kering panen," tegas dia.
Kunjungan staf ahli Mentan ke Kabupaten Rejang Lebong ini selain meninjau pembangunan irigasi pompa bantuan Kementan, kemudian memberikan bantuan burung hantu juga mengadakan praktik pembuatan pestisida alami dari urine kambing.
Baca juga: KPK panggil putra SYL sebagai saksi korupsi pengadaan xray Kementan
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024