Ramallah, Palestina (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada Selasa malam bahwa pengiriman baru vaksin polio sebanyak 350.000 dosis telah tiba di Gaza.

Pengiriman itu dilakukan di tengah pelaksanaan vaksinasi polio  di wilayah kantong Palestina yang porak poranda akibat operasi genosida militer Israel sejak 7 Oktober 2023.

"Sebanyak 350.000 dosis tambahan vaksin polio tiba di Jalur Gaza pada Selasa malam dan telah disimpan di lemari pendingin gudang Kementerian Kesehatan di Deir al-Balah," kata Menteri Kesehatan Palestina Majed Abu Ramadan dalam sebuah pernyataan.

Ia menjelaskan bahwa langkah-langkah ini dilakukan dengan koordinasi bersama Dana Anak-Anak PBB (UNICEF).

Abu Ramadan menambahkan bahwa dengan kedatangan gelombang kedua vaksin itu, jumlah total dosis yang telah diterima Gaza kini mencapai sekitar 1,6 juta dosis. Jumlah ini cukup untuk memvaksinasi semua anak dari usia lahir hingga 10 tahun dengan dua dosis vaksin.

Sebelumnya, pada Selasa (3/9), Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan kelanjutan kampanye vaksinasi yang memasuki hari ketiga, dengan mengonfirmasi bahwa hampir 159.000 anak telah divaksinasi pada hari kedua kampanye di Gaza tengah.

Pada 25 Agustus, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kedatangan gelombang pertama vaksin sebanyak 1,26 juta dosis.

Kampanye ini berfokus pada wilayah Gaza tengah pada 1-4 September, dilanjutkan di Khan Younis pada 5-9 September, dan akan berakhir di Kota Gaza dan wilayah utara pada 9-12 September, kata sumber resmi.

Kampanye vaksinasi ini sangat perlu dilakukan setelah terkonfirmasi kasus polio pertama di Gaza dalam waktu 25 tahun terakhir pada seorang anak berusia 10 bulan, bulan lalu.

Pada 16 Agustus, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari untuk memungkinkan vaksinasi bagi 640.000 anak, sebuah permintaan yang didukung oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya terhadap Gaza setelah serangan pada 7 Oktober tahun lalu oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Otoritas kesehatan Palestina menyebutkan serangan Israel ke Gaza itu telah menewaskan lebih dari 40.800 warga Palestina tewas, kebanyakan wanita dan anak-anak.

Operasi militer rejim zionis yang merampas tanah rakyat Palestina itu juga melukai hampir 94.300 orang lainnya dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong Palestina itu.

Blokade yang masih berlangsung di Gaza telah pula menyebabkan krisis stok makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah tersebut diinvasi pada 6 Mei.

Sumber : Anadolu-OANA

Baca juga: Hampir 159.000 anak di wilayah Gaza tengah menerima vaksin polio
Baca juga: Vaksinasi polio dimulai di Gaza dengan target 640 ribu anak


Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024