Jakarta (ANTARA) -
Presiden Direktur Regenic Stem cell, dr. Sandy Qlintang, M.Biomed mengatakan masyarakat yang akan melakukan stem cell harus memilih fasilitas kesehatan yang baik dan memiliki kualitas produk stem cell yang baik.
 
“Masyarakat perlu memperhatikan fasilitas kesehatan yang menyediakan stem cell, yaitu certificate of analysis-nya. Begitu pun mengenai pihak mana yang memproduksi stem cell tersebut. Masyarakat berhak tahu dari mana asal produk, hal ini untuk memastikan keamanan produk tersebut,” katanya dalam keterangan pers Kalbe yang diterima, Rabu.
 
Ia menekankan bahwa semua produk yang bersifat obat tentunya hanya diproduksi oleh industri obat dan memiliki sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Keduanya penting diketahui masyarakat untuk menjadi jaminan keamanan sebelum membeli atau menggunakan produk-produk tersebut.
Stem cell sendiri memberikan efek penyembuhan bagi sel-sel atau organ tubuh yang rusak. Stem cell merupakan sel hidup yang bekerja dengan mengeluarkan bahan-bahan aktif dalam bentuk protein. Bahan-bahan protein tersebut disebut secretome dalam tubuh manusia.
 
Pada proses pembuatan stem cell maupun secretome yang dipabrikan, tentunya harus melalui fasilitas industri obat atau industri farmasi, bukan pada praktik medis yang tidak bertanggung jawab.
 
“Stem cell itu disimpan dalam suhu minus 196 derajat celsius. Pada suhu tersebut dibutuhkan bahan kimia untuk memproteksi sel agar tidak rusak akibat terbentuknya kristal es. Kalau produk stem cell tersebut ingin dipakai ke manusia, bahan kimia tersebut harus dicuci, dibuang, dibersihkan, jangan sampai bahan kimia masuk dalam tubuh. Proses membuangnya itu membutuhkan waktu 8—9 jam untuk penyiapan stem cell-nya,” jelas dr. Sandy.
 
Pada proses pengiriman dari luar negeri dalam keadaan beku dan diinfuskan dalam tubuh manusia dalam keadaan cair, berisiko bahan aktif atau bahan kimia masuk ke dalam tubuh manusia. Akibatnya, bahan kimia itu berbahaya karena beracun dan merusak organ-organ tubuh. Apabila diterapkan lebih dari satu kali, bahan kimia akan semakin menumpuk di dalam tubuh.
 
Selain itu, ciri khas warna stem cell yang baik adalah berwarna bening, sementara yang memiliki warna merah dan pink pada beberapa produk sebaiknya tidak boleh masuk ke tubuh.
 
Ia juga mengatakan fasilitas kesehatan yang akan menggunakan stem cell atau secretome sebaiknya yang sudah ditunjuk Kementerian Kesehatan, yaitu rumah sakit vertikal. Apabila stem cell tersebut sudah menjadi standar layanan yang sudah disepakati oleh para dokter atau asosiasi dokter yang ada di Indonesia, maka bisa digunakan di rumah sakit atau pun klinik, ujarnya.

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024