Jakarta (ANTARA) -
Sebanyak 95 pelajar SMA Bakti Mulya 400 mengangkat 800 kilogram atau 0,8 ton sampah dari Sungai Ciliwung dalam aksi membersihkan sungai tersebut untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.
 
"Saya nilai positif mengedukasi pelajar agar lebih cinta ke lingkungan apalagi soal sampah," kata Koordinator Kebersihan Sungai Ciliwung Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Selatan Sukatma di Jakarta, Rabu.
 
Sukatma mengatakan kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi anak-anak sekolah.
 
Diharapkan para pelajar yang telah mengumpulkan sebanyak 800 kilogram (kg) sampah itu mampu meningkatkan kesadarannya untuk menjaga kebersihan diri, lingkungan dan alam sekitarnya terutama kawasan Sungai Ciliwung.

Baca juga: Pemkot Jakpus angkut empat ton sampah di bantaran Kali Ciliwung
 
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengingatkan pelajar bahwa air merupakan sumber kehidupan yang harus dijaga dari sampah dan limbah.
 
"Pesan saya agar masyarakat selalu menjaga kebersihan di rumah dan alam sekitarnya," ujarnya.
 
Warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan di bantaran kali bisa dikenakan sanksi denda hingga Rp500 ribu.

Sanksi denda itu sudah ada dasar hukumnya, yakni Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah.

Baca juga: PGN angkut 7,9 ton sampah dari Sungai Ciliwung
 
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Bakti Mulya 400 Muhamad Syahnan Nasution mengatakan, partisipasi pelajar ini bertujuan untuk membutuhkan peduli cinta lingkungan termasuk sungai di Jakarta.
 
Terlebih, Sungai Ciliwung selalu menjadi sorotan lantaran diduga menjadi penyebab banjir dan bertumpuknya sampah.
 
"Kami menyusuri Sungai Ciliwung langsung melihat ke lapangan bagaimana lingkungan dan pengelolaan sampahnya," ujarnya.
 
Dalam kegiatan pembersihan lingkungan tersebut, para pelajar dibagi kelompok dalam melakukan kegiatan penanaman pohon, pembersihan bantaran sungai, mengambil sampah di sungai dan membersihkan area sekitar mushala.
 
Kemudian, mereka juga merapikan barang bawaan dan membersihkan masjid, bersiap ke bus dan kembali ke sekolah.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024