Pontianak (ANTARA) - Petani di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat terus mengembangkan budidaya jeruk dengan teknologi Modifikasi Ramli Gapura (Moraga) yang berbuah bisa sepanjang tahun.
"Teknologi Moraga yang diciptakan petani Sambas ini bisa berbuah sepanjang tahun atau berbuah setiap bulan. Dengan hal itu otomatis peningkatan produksi meningkat dibandingkan dengan sebelumnya berbuah hanya dua kali setahun," ujar Bupati Sambas, Satono saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya teknologi Moraga yang lahir di Desa Gapura di tangan petani atas nama Ramli telah menyebar ke beberapa desa lainnya. Dengan teknologi perawatan maksimal tersebut saat ini meluas seperti di Desa Merpati yang mulai panen perdana.
Menurutnya komoditas jeruk merupakan ciri khas Kabupaten Sambas dan harus dilestarikan baik oleh pemerintah maupun para petani.
“Hari ini kita hadir di Kebun Jeruk milik Kades Adi Saputra, kita ramai-ramai datang untuk panen jeruk ini luar biasa dan juga merupakan panen perdana disaksikan ramai orang,” katanya.
Ia menyebut bahwa panen yang dilakukan bersama itu dapat membangkitkan semangat petani jeruk lainnya, karena hasil panen yang cukup bagus dan memuaskan.
“Ini sebagai pemantik semangat bagi seluruh petani jeruk bahwasanya tanah yang subur di tanah orang yang ahli, bisa untuk menanam jeruk dan bisa membuahkan hasil yang luar biasa,” sebut Satono.
Ia berharap dengan semakin banyaknya petani jeruk yang berhasil, tentu akan memberikan dampak positif terhadap daerah khususnya naiknya nilai perekonomian.
“Warga masyarakat Kabupaten Sambas hingga Kalimantan Barat yang ingin mencari jeruk, silahkan datang ke Desa Merpati yang terletak di Kabupaten Sambas ini adalah hasil dari petani sukses dan petani maju,” jelas dia.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, produksi jeruk siam atau keprok tahun 2023 di Kalbar 110.934 ton dan di Kabupaten Sambas sendiri 88.119 ton. Kemudian hingga Triwulan II 2024 , produksi jeruk di Kalbar sebesar 56.587 ton dan Kabupaten Sambas 46.098 ton.
Baca juga: Petani jeruk dan padi di Sambas jadi sasaran program ICARE
Pewarta: Dedi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024