Kami mengajak desa-desa yang ada di Pulau Rupat untuk membenahi dan melestarikan serta memanfaatkan potensi wisata yang ada di desanya melalui keunikan dan keunggulan yang dapat dikembangkan. Agar ke depannya akan semakin banyak pengunjung dan otomatBengkalis, Riau, (ANTARA) - Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, kembali menggelar Festival Budaya Mandi Safar yang rutin dilakukan setiap tahun di Pantai Tanjung Lapin, Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat Utara, Rabu.
Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso membuka Festival Budaya Mandi Safar yang turun temurun melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur. Selain itu ritual mandi safar juga diyakini sebagai salah satu cara mempromosikan usaha dan mengangkat perekonomian masyarakat lokal.
"Kami mengajak desa-desa yang ada di Pulau Rupat untuk membenahi dan melestarikan serta memanfaatkan potensi wisata yang ada di desanya melalui keunikan dan keunggulan yang dapat dikembangkan. Agar ke depannya akan semakin banyak pengunjung dan otomatis mengangkat perekonomian masyarakat lokal," kata Bagus Santoso.
Acara ini dilakukan dengan prosesi Wabup Bagus Santoso mengguyurkan air yang berasal dari sumur yang sudah disediakan. Dia mengguyur ke sekujur tubuh beberapa anak-anak Pulau Rupat dengan menggunakan gayung yang terbuat dari tempurung kelapa sebagai simbolis budaya mandi safar.
"Harapan kami, terutama generasi muda untuk senantiasa menggali nilai-nilai budaya lokal yang telah hidup, tumbuh dan berkembang saat ini, agar tidak luntur dan sirna ditelan zaman," kata Wabup Bengkalis
Baca juga: PHR upayakan petani-gajah hidup rukun di Desa Pinggir Bengkalis Riau
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024