Jakarta (ANTARA) - PT Pintu Kemana Saja (Pintu), aplikasi crypto all-in-one mengedukasi soal investasi aset kripto bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kini semakin terintegrasi dengan ekosistem digital.

Head of Community Pintu Jonathan Hartono mengungkapkan bahwa aset kripto menjadi bagian penting dari ekosistem digital yang juga menyumbang kontribusi besar dari sisi adopsi teknologi dan juga ekonomi.

"Dari sisi adopsi teknologi, investor kripto sudah mencapai 20 juta orang, sedangkan dari sisi ekonomi, nilai transaksinya menurut Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (Bappebti) hingga semester I 2024 ini mencapai lebih dari Rp300 triliun," kata Jonathan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Pintu sebelumnya berpartisipasi sebagai sponsor di acara workshop bisnis bertemakan Convers(at)ion Summit: From Conversation to Conversion yang diselenggarakan oleh platform kelola bisnis daring Everpro by Evermos berkolaborasi dengan Meta.

Acara itu dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari berbagai latar belakang yang membahas banyak wawasan menarik seputar tren terkini UMKM, perkembangan UMKM, dan bagaimana aset kripto bisa mendukung peran UMKM.

Jonathan menambahkan meskipun pertumbuhan aset kripto eksponensial, namun masih banyak sekali ruang untuk terus bertumbuh.

"Untuk itu, kami hadir di-event ini untuk memberikan edukasi terkait investasi aset kripto bagi pelaku UMKM yang kini semakin terintegrasi dengan ekosistem digital," kata dia.

Melansir data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), di 2023 tercatat sebanyak 25,4 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital. Dalam hal ini, pemerintah menargetkan pada 2025, UMKM yang go digital bisa mencapai 30 juta.

"Kami yakin pertumbuhan UMKM di Indonesia akan menjadi katalis yang positif bagi seluruh industri di Indonesia karena UMKM merupakan penopang utama pada sektor perekonomian dalam negeri. Kami juga berharap ke depan, teknologi blockchain melalui pemanfaatan Web3 atau Decentralized Finance (DeFi) bisa digunakan untuk menjawab tantangan yang ada bagi pelaku UMKM," tutur Jonathan.

Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat sesi presentasi di acara itu menegaskan pentingnya digitalisasi.

Menurutnya, transformasi digital harus menjadi katalisator penting dalam entrepreneurship development Indonesia.

"Fokus kita adalah memperluas cakupan akses infrastruktur digital, mendorong penguatan adopsi teknologi pelatihan dan pendampingan serta meningkatkan talenta digital melalui sertifikasi. Saya ingin lebih memicu para pengusaha harus memanfaatkan digitalisasi karena akses pasar yang lebih luas," kata Sandiaga.

Berdasarkan data dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, pelaku UMKM di 2023 mencapai 66 juta dengan memberikan kontribusi kepada pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp9.580 triliun.

Dari sisi sektor ekonomi digital termasuk di dalamnya terdapat e-commerce dan juga aset digital seperti kripto, menurut laporan dari Google e-Conomy SEA 2023, ditaksir nilai bruto barang dari ekonomi digital Indonesia pada 2025 akan tumbuh sebesar 109 miliar dolar AS.


Baca juga: Indonesia dinilai bisa menjadi pemain kunci pasar kripto Asia Tenggara
 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024