Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menegaskan dukungan penuhnya pada penegakan demokrasi di Indonesia dengan mengembalikan kedaulatan kepada rakyat, dan penegakan hukum dan perlindungan lingkungan dengan mendesak pemerintah mendukung Kesepakatan ASEAN tentang Polusi Asap Lintas Batas. 

Dukungan PPI Dunia pada penegakan demokrasi, hukum dan lingkungan itu termaktub dalam Deklarasi Budapest yang dihasilkan pada Simposium Internasional XVI yang berlangsung di Budapest, Hongaria, pada 21-24 Agustus 2024, dan dibacakan oleh Koordinator PPI Dunia periode 2023-2024, Hamzah Assuudy Lubis.

Deklarasi tersebut juga memuat beberapa poin penting lain yang menjadi fokus PPI Dunia dalam upayanya untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan. 

Dalam pernyataan persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, PPI Dunia lebih lanjut menyatakan pihaknya pun mendukung pelestarian warisan budaya dan peningkatan kualitas pendidikan guna mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Poin penting lain dalam Deklarasi Budapest itu memuat dukungan PPI Dunia pada energi berkeadilan dan berkelanjutan, pengolahan limbah, transformasi layanan digital, serta perlindungan pelajar diaspora.

Dalam konteks ini, PPI Dunia meminta pemerintah mengesahkan RUU Perlindungan Pelajar Indonesia di Luar Negeri agar hak-hak pelajar diaspora terjamin. Selain itu, PPI Dunia juga memandang penting advokasi perdamaian Palestina agar pemerintah Indonesia menjadi contoh dalam mengadvokasi perdamaian dan solusi yang adil bagi konflik Palestina.

Tak kalah penting dari itu semua, Deklarasi Budapest memuat sikap PPI Dunia terkait dengan peningkatan mutu layanan kesehatan, fokus investasi pada digital dan energi terbarukan, serta pengembangan pariwisata.

Simposium Internasional XVI yang berlangsung di Budapest itu tidak hanya menghasilkan deklarasi tetapi juga diisi dengan serangkaian acara bincang-bincang tentang visi Indonesia Emas 2045.

Baca juga: PPI Dunia serukan perlindungan pelajar hingga supremasi demokrasi

Di hari pertama, pembahasan difokuskan pada peran sektor keuangan, tren global dan kontribusi diaspora dalam transformasi ekonomi menuju Indonesia maju.

Di hari kedua, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid yang tampil sebagai salah seorang panelis fokus pada pembahasan tentang bagaimana mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berjiwa nasionalis.  

Di hari yang sama dibahas pula perihal upaya mewujudkan sarana dan prasarana yang berkualitas yang berfokus pada pengembangan infrastruktur berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sementara di hari keempat acara bincang-bincang tersebut membahas mengenai digitalisasi menuju Indonesia Emas 2045 dan sinergi pemuda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Selain simposium tahunan, PPI Dunia juga menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti Program Pertukaran Budaya dengan membuat acara-acara budaya untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia.

Adapula Forum Investasi PPI yaitu program yang menghubungkan pelajar Indonesia di luar negeri dengan investor potensial untuk menarik investasi ke Indonesia dan program-program lainnya.

Menurut PPI Dunia, pada 2023, jumlah anggotanya diperkirakan mencapai 8.810 PPI negara dengan 450 pengurus pada 10 Biro/Direktorat di 41 negara selama periode 2023/2024.

Baca juga: PPI Dunia pilih Adhie Marhadi sebagai koordinator 2024-2025


 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024