Jakarta (ANTARA) - Dalam ajang Pilkada Sumatra Selatan 2024, PDI Perjuangan mengirimkan pasangan Eddy Santana dan Riezky Aprilia sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

Pasangan ini sudah mendaftar pada hari terakhir pendaftaraan, tepatnya pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Majunya Eddy Santana-Riezky Aprilia di Pilkada Sumsel terbilang mengejutkan karena mereka baru saja mendapat surat B1 KWK atau surat rekomendasi dari PDI-Perjuangan untuk maju Pilkada pada hari itu juga.

Keduanya langsung berangkat ke KPU Sumsel menggunakan becak didampingi oleh para pendukungnya.

Sosok Eddy Santana merupakan mantan walikota Palembang yang menjabat selama dua periode dari tahun 2003 hingga 2013.

Pria kelahiran Pangkal Pinang pada tanggal 20 Januari 1957 ini adalah Walikota Palembang termuda dalam sejarah kota itu.

Eddy terpilih melalui mekanisme pemilihan DPRD Palembang di tahun 2003, kemudian terpilih lagi pada tahun 2008 melalui mekanisme pemilihan langsung.

Ia juga pernah menjadi ketua FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI) karena ia adalah anak dari seorang TNI dengan pangkat Kolonel Infanteri, yaitu (Alm) H. Animan Achyat. Beliau adalah seorang prajurit yang memimpin pasukan Batalyon 30 Resimen 17 dalam perang lima hari lima malam di Kota Palembang yang terjadi pada tanggal 1 Januari hingga 5 Januari 1947.

Eddy juga dikabarkan dekat dengan organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan yang ada di Kota Palembang.

Pada masa kepimpinannya, Kota Palembang mengalami banyak sekali kemajuan dan perubahan pada banyak sektor dari mulai pariwisata, transportasi, kesehatan, pendidikan sampai ke pengelolaan air minum.

Mengubah dan menertibkan kawasan kumuh di sekitar Jembatan Ampera sehingga menjadi kawasan yang bersih serta nyaman untuk dijadikan tujuan wisata bagi wisatawan dan masyarakat lokal yang ingin menghabiskan waktu menikmati Sungai Musi.

Eddy juga merupakan sosok dibalik reklamasi kawasan Jakabaring, saat itu ia masih tercatat sebagai pegawai Dinas Pekerjaan Umum Sumatra Selatan.

Riwayat Karier Eddy Santana:

1986-1988: Kasubsi PU Kabupaten Musi Rawas
1989-1992: Staf Sub Dinas pada Dinas Pengairan PU Sumatra Selatan
1992-1993: Pimpro O dan P Jaringan Irigasi Kotamadya Palembang Dinas PU Sumatera Selatan
1993-1994: Pimpro Pengembangan Rawa(Reklamasi) Kotamadya Palembang Dinas PU Pengairan Sumatera Selatan.
1994-1998: Pimpro Peningkatan/ Pengembangan Situs Kerajaan Sriwijaya Sub Dinas PU Pengairan Sumatera Selatan
1997-1998: Kasubdin Bina Manfaat dan Pengairan Perdesaan Dinas PU Pengairan Provinsi Sumatera Selatan
1999-2000: Kepala Dinas Kimpraswil Kota Palembang
2000-2002: Kepala Dinas PU Sumatera Selatan
2002-2003: Kepala Dinas Tata Kota Palembang
2003-2013: Walikota Palembang

Riwayat pendidikan Eddy Santana ditempuh di SD YSP Pusri, Palembang (1964-1969), SMP YKKP Pusri, Palembang (1970-1972), SMA Xaverius I, Palembang (1973-1975).

Kemudian melanjutkan kuliah Sarjana di Universitas Sriwijaya dengan jurusan Teknik Sipil (1976-1984), lalu, lanjut ke Pasca Sarjana Teknis Pengairan Jurusan Pengembangan Daerah Rawa dan Pantai di Bandung (1990-1991), dan Pasca Sarjana Jurusan Manajemen Sumber Daya Air di Universitas Sriwijaya Palembang (2001-2004).

Saat ini, Eddy menjabat sebagai anggota DPR-RI sejak tahun 2019.

Baca juga: PDIP berharap Pilkada Sumsel demokratis

Baca juga: Profil Cik Ujang, cawagub asli Lahat dalam Pilkada Sumsel 2024

Baca juga: Persaingan unik antarkerabat di Pilkada Musi Rawas

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024