Dari hasil komunikasi politik dengan semua potensi kekuatan politik yang ada, Partai Demokrat akan melakukan dua opsi strategis,"

Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat akan melakukan opsi alternatif dalam menghadapi pemilu presiden 2014 yakni membangun poros koalisi baru dengan mencari mitra koalisi pada partai menengah.

"Dari hasil komunikasi politik dengan semua potensi kekuatan politik yang ada, Partai Demokrat akan melakukan dua opsi strategis," kata Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Nurpati pada diskusi "Dialog Kenegaraan: Posisi Konvensi Partai Demokrat di Tengah Dinamika Koalisi" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Menurut Andi Nurpati, wacana yang berkembang sebelumnya Partai Demokrat akan bergabung dengan salah satu poros koalisi dari tiga partai politik pengusung calon presiden yang meraih suara di atas 10 persen.

Ketiga partai politik tersebut adalah PDI Perjuangan yang mengusung calon presiden Joko Widodo, Partai Golkar yang mengusung calon presiden Aburizal Bakrie, dan Partai Gerindra yang mengusung calon presiden Prabowo Subianto.

Namun, kata dia, Partai Demokrat yang menyelenggarakan konvensi calon presiden secara terbuka sejak September 2013, perlu mengupayakan secara optimal calon presiden peserta konvensi.

Karena itu, kata dia, dari hasil komunikasi politik dengan semua potensi kekuatan politik yang ada, Partai Demokrat kemungkinan akan membangun poros koalisi alrternatif dengan mengajak bergabung tiga atau dua partai menengah sehingga bisa mengusung calon presiden sendiri.

"Elektabilitas Pak SBY sampai saat ini masih tinggi, tapi karena dua periode sebagai presiden sehingga tidak mencalonkan diri lagi," kata Andi.

Caleg Partai Demokrat untuk DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta ini meyakini bahwa Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum Partai Demokrat mengusung salah satu peserta konvensi sebagai calon presiden maka akan ada efek SBY terhadap calon presiden tersebut.

Ketika ditanya, apakah Partai Demokrat akan membangun koalisi baru dengan mengajak partai-partai politik yang ketua umumnya berada di kabinet, Andi segera mengelak dengan mengatakan bahwa Partai Demokrat masih membuka komunikasi dengan semua partai politik.

Pengamat politik dari Indo Barometer, Muhammad Qodari, menjelaskan manuver yang akan dilakukan Partai Demokrat sangat mungkin terjadi.

Menurut dia, realitasnya Yudhoyono saat ini adalah presiden yang memiliki kekuatan besar.

"Pak SBY selama ini dikenal sebagai figur yang kuat di luar tapi tidak kuat di dalam," katanya.

Qodari mengakui kepiawaian Yudhoyono dalam mengatur strategi, termasuk mengondisikan partai-partai politik sebagai mitra koalisi.

Dia memperkirakan, jika Partai Demokrat membangun koalisi alternatif maka mitra mitra koalisinya adalah partai-partai politik yang sudah berkoalisi pada periode 2009-2014.

Ketika ditanya partai apa saja, dia memperkirakan kemungkinan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Karena Demokrat harus menarik tiga partai untuk memenuhi syarat 25 persen suara agar dapat mengusung calon presiden, ia memperkirakan partai lainnya yang akan diajak adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atau Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menuver-manuver Partai Demokrat yang dilakukan Yudhoyono, kata dia, lebih banyak dilakukan di tingkat elite.

"Jika poros koalisi alternatif yang akan dibangun Partai Demokrat terbentuk, maka Pak SBY benar-benar seorang king maker,"katanya.

(R024/I007)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014