Jakarta (ANTARA) -
Epyardi Asda merupakan calon gubernur (cagub) Sumatera Barat yang diusung oleh PAN untuk pilkada 2024. Dengan latar belakang yang solid dalam pemerintahan dan pengembangan daerah, ia menjadi kandidat yang besar dalam kontestasi politik ini.

Epyardi Asda berasal dari kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat ini menjabat sebagai Bupati Solok, memiliki pengalaman politik yang luas, termasuk sebagai mantan anggota DPR RI.

Senada dengan Epyardi, Ekos Albar sebagai pasangan calon wakil gubernur (cawagub) Epyardi, juga merupakan kader PAN dan pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Padang.
 
Dalam kontestasi Pilkada Sumatera Barat 2024, pasangan Epyardi Asda dan Ekos Albar didukung penuh oleh partai-partai seperti Golkar, PDI-P, NasDem, Gelora, Partai Garuda, dan Partai Buruh.

Profil Epyardi Asda
 
Nama Lengkap: Epyardi Asda
Tanggal Lahir: 11 Maret 1962
Tempat Lahir: Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat
Umur: 62 Tahun
Partai: Partai Amanat Nasional (PAN)
 
Epyardi Asda, yang lahir dengan nama Efiyardi di Singkarak, Kabupaten Solok pada 11 Maret 1962, adalah putra dari Asfar Panduko Sutan dan Rosida.

Ia menuntaskan pendidikan di SD Negeri 2 Singkarak pada 1976, SMP Negeri Singkarak pada 1979, dan SMA Negeri Solok dari 1979 hingga 1982.
 
Usai menamatkan SMA, Epyardi Asda melanjutkan pendidikan di bidang kepelautan, mengikuti Pendidikan Perwira Pelayaran Besar (P3B) di Semarang dari 1982 hingga 1985, dan meraih sertifikasi kepelautan ahli nautika tingkat 3. Selama di P3B, ia juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Islam Kampus. Setelah lulus, ia bekerja sebagai kapten kapal di Singapore Shipping Company hingga 1996.
 
Epyardi kemudian melanjutkan studi di Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) Jakarta pada 1990-1991, dan memperoleh sertifikasi ANT 2. Setelah meninggalkan posisi kapten kapal, ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kaluku Maritima Utama, yang juga bergerak di sektor kepelautan, dari 1997 hingga 2004.
 
Selanjutnya, ia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dari 2003 hingga 2004, dan memperoleh sertifikasi ANT 1, setara dengan gelar S1. Di institusi yang sama, ia juga meraih gelar S2 Master Mariner (M.Mar) pada 2005.
 
Tak hanya itu, Epyardi juga memiliki pengalaman di bidang politik, Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR selama tiga periode, yakni 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2018, mewakili Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari daerah pemilihan Sumatera Barat I.

Lalu, pada 2006 Epyardi yang menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Solok, diangkat secara sepihak oleh Wakil Ketua DPP PPP Alimarwan Hanan sebagai Ketua DPW PPP Sumatera Barat, menggantikan Baharuddin R. dari DPC PPP Kabupaten Pasaman Barat. Di bawah kepemimpinannya, PPP mengalami penurunan suara dalam pemilihan umum 2009 di Sumatera Barat, bersama dengan beberapa partai lainnya.

Kemudian, pada periode 2009-2014, Epyardi menjadi anggota Komisi V yang menangani perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan, dan kawasan tertinggal. Pada periode 2014-2019, Ia ditempatkan di Komisi II, yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur, reformasi birokrasi, serta kepemiluan.
 
Dapat diketahui sebelumnya, banyak berbagai konflik terjadi di internal Partai PPP yang mengakibatkan Epyardi Asda memutuskan pindah ke PAN pada 2018. Posisinya di DPR digantikan oleh Hasanuddin melalui pergantian antarwaktu (PAW).
 
Epyardi kemudian mencalonkan diri lagi pada pemilu 2019 dari daerah pemilihan DKI Jakarta II, yang mencakup Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri, namun tidak terpilih. Bersama wakilnya, Jon Firman Pandu, Epyardi berhasil memenangkan pemilihan Bupati Solok pada 2020.
 

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024