Jakarta (ANTARA) - Senjata otomatis RCWS (Remote Controlled Weapon Station) buatan dalam negeri yang ada di Panser Anoa milik TNI turut serta memperkuat pengamanan ajang High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) Ke-2 di Bali sejak 1 hingga 3 Agustus 2024.
RCWS ini merupakan karya anak bangsa dari PT Respati Solusi Rekatama yang sebelumnya pernah tampil di acara Live Demo pada gelaran Indodefence 2022.
"Kami bangga produk kami bisa ikut serta dalam acara dengan skala internasional seperti ini. Ini bukti bahwa anak bangsa bisa berkontribusi aktif dalam bidang pertahanan dan keamanan," tutur Direktur Utama PT Respati Solusi Rekatama, Dhita Yudhistira dalam siaran persnya, Rabu.
Dhita mengatakan, penggunaan RCWS dalam pengamanan kegiatan KTT di Bali kemarin membuktikan bahwa karya anak bangsa layak untuk digunakan dalam kegiatan tingkat internasional.
Dhita melanjutkan, keuntungan dari penggunaan RCWS yakni penembak terlindungi badan kendaraan tempur serta penembakan bisa dilakukan dengan tepat dalam segala kondisi.
Baca juga: PT Catur Bakti Persada pamerkan RCWS di Indo Defence 2022
Dengan demikian, akurasi senjata dipastikan tepat sasaran dan penembak pun bisa terlindung dari serangan musuh.
Tidak hanya RCWS, Panser Anoa juga merupakan bagian dari produk dalam negeri yang digunakan TNI pada ajang KTT di Bali.
Panser Anoa sendiri merupakan kendaraan tempur (ranpur) yang dimiliki TNI dan diproduksi oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pindad.
"Jadi bisa dibilang, dengan penambahan RCWS ini, dari atas sampai bawah seluruhnya adalah hasil karya anak bangsa," seperti dikutip siaran pers tersebut.
Dhita berharap dengan adanya semangat menggunakan alutsista buatan dalam negeri, perusahaan lokal di bidang pertahanan bisa semakin bertahan dan memberikan pengaruh bagi perkembangan ekonomi nasional.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024