Zhengzhou (ANTARA) - Guo Yu, seorang warga Zhengzhou di Provinsi Henan, China tengah, telah lama memuaskan hasrat kulinernya dengan menyantap Musang King beku. Namun kini, akhirnya dia dapat menikmati varietas durian khas Malaysia tersebut dalam kondisi segar, yang tersedia di sekitar tempat tinggalnya.

Pada akhir Agustus lalu, kiriman 15 ton durian segar Malaysia mendarat di Bandar Udara Internasional Xinzheng Zhengzhou, setelah mendapat persetujuan karantina untuk memasuki pasar China pada Juni.

Pengiriman itu merupakan kali pertama durian segar Malaysia masuk ke pasar China, yang dipenuhi oleh permintaan dari para konsumen antusias yang terbiasa membeli buah berduri dan beraroma tajam ini dari Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Durian tersebut didistribusikan dengan cepat melalui logistik rantai dingin dari bandara di Zhengzhou ke kota-kota seperti Shenzhen, Guangzhou, dan Shanghai. Di JD.com, platform perdagangan elektronik (e-commerce) terkemuka di China, stok awal sudah habis terjual dalam waktu dua jam.

"Saya suka durian dan membelinya keesokan harinya untuk dinikmati bersama keluarga," ujar Guo, yang membeli buah itu di sebuah toko lokal.

Tumbuh di seluruh kawasan tropis Asia Tenggara, durian dikenal sebagai "raja buah", dan para penikmatnya sangat menyukai teksturnya yang lembut dan aromanya yang kuat.

Selera konsumen China terhadap buah berduri ini melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Negara itu mengimpor sekitar 1,43 juta ton durian segar pada 2023, meningkat lebih dari 70 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan 929.000 ton berasal dari Thailand dan 493.000 ton dari Vietnam.

Para pakar industri dan pemimpin bisnis optimistis dengan potensi pasar durian China.

Eric Chan Yee Hong, presiden Asosiasi Manufaktur Durian Malaysia, menyebutkan bahwa Malaysia mengekspor 25.000 ton durian utuh beku dan pulp durian ke China pada 2023.

"Sekarang, dengan masuknya durian segar ke pasar China, volume ekspor diperkirakan akan semakin meningkat," tutur Chan. "Kami telah mencari jalur logistik yang efisien dan andal, dan akhirnya memutuskan untuk mengirimkan varietas-varietas unggulan via udara ke Zhengzhou terlebih dahulu, menawarkan kualitas dan rasa terbaik kepada konsumen."

Provinsi Henan, yang beribukota di Zhengzhou, memiliki hampir 100 juta penduduk dan terletak di China tengah. Provinsi ini memiliki jaringan logistik yang berkembang dengan baik yang mengintegrasikan transportasi darat, kereta, dan udara.

Saat ini, penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Zhengzhou hanya memakan waktu lima jam, dan bea cukai bandara di kota tersebut telah membentuk jalur hijau untuk barang rantai dingin, memastikan pemeriksaan cepat dan prosedur pengurusan izin yang dipercepat pada saat kedatangan.

"Konsumen China dapat menikmati durian segar Malaysia dalam waktu 24 hingga 36 jam berkat jaringan logistik yang efisien," kata Sheng Weihua, direktur pemasaran di Zhengzhou Chen's Sun Fruit and Vegetable Trade Co., Ltd. "Seiring dengan meningkatnya pasokan dan tumbuhnya permintaan konsumen, pasar durian siap melakukan ekspansi lebih lanjut."

Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, Henan mengimpor durian segar senilai total 210 juta yuan (1 yuan = Rp2.186), meningkat 214,3 persen (yoy), tunjuk data dari Bea Cukai Zhengzhou.

Seiring dengan terus berkembangnya perdagangan durian segar, frekuensi penerbangan antara Kuala Lumpur dan Zhengzhou diperkirakan akan meningkat, dan berbagai rencana sedang disusun untuk secara bertahap memperkenalkan makanan laut, bunga, dan produk-produk khas lainnya dari Malaysia, Indonesia, dan negara-negara tetangga ke China.

Loh Wee Keng, ketua Kamar Dagang dan Industri Malaysia di China, mengatakan masuknya durian segar Malaysia ke pasar China merupakan awal yang baru.

Dengan memanfaatkan Zhengzhou dan Kuala Lumpur sebagai pusat ganda, rute udara akan diperluas ke lebih banyak negara, sehingga menciptakan peluang baru bagi kerja sama komersial di bawah kerangka kerja Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), imbuhnya.

 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024