Pada pertandingan tersebut, Jateng kemasukan terlebih dahulu lewat gol Papua Barat yang dibukukan La Sami La Ode Naidi pada menit ke-22, sebelum menyamakan kedudukan dari sundulan bek Ahmad Irvan Zakaria memanfaatkan tendangan bebas pada menit ke-59.
“Kalau kami secara keseluruhan memang upaya kami menuju menang. Tentunya evaluasi yang kami dapatkan dari finishing-finishing kami yang akan dibenahi. Memang finishing kami kurang bagus selama dua pertandingan di sini, jadi setidaknya menjadi evaluasi kami,” kata Pelatih Jateng Edris Gunawan pada konferensi pers purna laga.
Pertandingan melawan Papua Barat diwarnai turunnya hujan pada babak kedua. Namun Edris mengatakan kondisi lapangan tetap bagus, hanya sedikit licin, yang agak mengganggu permainan tim asuhannya.
“Kalau saya bilang rumput bagus di sini. Kalau perbedaannya jelas kalau sebelumnya hujan kemudian terjadi hujan mungkin lebih licin. Dan tensi pertandingannya pun sedikit naik karena kebetulan skornya 1-1. Menurut saya kondisi rumputnya sangat bagus,” ujar Edris.
Perihal jalannya pertandingan melawan Papua Barat, Edris menilai pasukannya sudah bermain maksimal, meski gagal mendulang tiga poin.
“Tidak sesuai apa yang kami mau. Tapi pertandingan ini berjalan sangat bagus ya, berjalan ketat. Jadi dua gol pun terjadi karena set piece ya atau gol dari pelanggaran. Jadi mungkin ke depannya kami coba benahi, tim kami coba benahi supaya lebih berhati-hati. Dalam artian menyikapi setiap momen, jadi tidak buru-buru untuk mengambil keputusan,” tegasnya.
Jateng saat ini menghuni posisi kedua di klasemen sementara Grup B dengan dua poin. Mereka masih akan bermain melawan Sumatera Utara pada 6 September, sebelum memainkan laga terakhirnya di grup dengan bertemu Sulawesi Tengah pada 9 September.
Baca juga: Jawa Tengah seri 0-0 lawan Sulawesi Barat dalam sepak bola PON
Baca juga: Jadwal lengkap cabor sepak bola PON, dari penyisihan hingga final
Baca juga: Daftar provinsi peraih medali emas sepak bola PON
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024