New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah AS turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena pasar memperkirakan laporan pemerintah pada Rabu akan menunjukkan bahwa persediaan AS naik, mengindikasikan permintaan di konsumen minyak mentah terbesar di dunia itu melemah.

Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange, berakhir pada 102,13 dolar AS per barel, turun 2,24 dolar AS dari penutupan Senin, lapor AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni menetap di 109,27 dolar AS per barel, turun 68 sen di perdagangan London.

Pasar New York berada di bawah tekanan karena para investor memperkirakan laporan mingguan Departemen Energi AS (DoE) tentang persediaan minyak mentah AS pada Rabu waktu setempat akan menunjukkan peningkatan 2,4 juta barel, menurut konsensus analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswire.

Pada minggu sebelumnya yang berakhir 11 April, pasokan minyak mentah membengkak ke rekor 394,1 juta barel, tingkat tertinggi sejak DoE memulai laporan mingguan pada 1982.

Pasokan minyak mentah melonjak sebesar 10 juta barel, jauh lebih tinggi dari 1,5 juta barel yang diharapkan.

"Mengingat apa yang terjadi pekan lalu, ada kemungkinan pasar berhati-hati," kata Robert Yawger dari Mizuho Securities USA. "Kami sudah pernah ke 400 juta barel. Kita bisa mengeluarkan rekor."

Yawger juga mencatat ada beberapa tekanan teknis pada kontrak berjangka WTI Mei pada hari terakhir perdagangannya.

Investor terus mengamati perkembangan krisis atas Ukraina, sebuah saluran utama untuk gas alam Rusia ke Eropa Barat.

"Kekhawatiran atas ketegangan antara Ukraina dan Rusia dan masih terbatas pasokan minyak Libya tetap mendukung latar belakang untuk pasar Brent," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Ukraina meluncurkan kembali operasi militer terhadap separatis pro-Kremlin pada Selasa sore, beberapa jam setelah Wakil Presiden AS Joe Biden mengakhiri kunjungan dua hari di Kiev, dimana ia memperingatkan Rusia atas aksi-aksinya di bekas republik Soviet itu.

"Kami telah jelas bahwa perilaku yang lebih provokatif oleh Rusia akan menyebabkan kerugian dan isolasi yang lebih besar," kata Biden.

Departemen Pertahanan AS mengumumkan akan mengirim 600 tentara AS ke Polandia tetangga dan negara-negara Baltik untuk "latihan".



Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014