Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp22 triliun dari hasil lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada 3 September 2024.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, total penawaran yang masuk pada lelang kali ini tercatat sebesar Rp45,49 triliun.

Melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI), pemerintah melelang seri SPN03241204 (penerbitan baru), SPN12250904 (penerbitan baru), FR0104 (pembukaan kembali), FR0103 (pembukaan kembali), FR0098 (pembukaan kembali), FR0097 (pembukaan kembali) dan FR0102 (pembukaan kembali).

Pada lelang hari ini, serapan tertinggi berasal dari seri FR0103 yang dimenangkan sebesar Rp9,25 triliun. Seri ini menerima penawaran masuk sebesar Rp14,31 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,63995 persen

Kemudian dari seri FR0104, pemerintah memenangkan dana sebesar Rp8,71 triliun dari penawaran masuk Rp15,16 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yakni 6,46516 persen.

Dari seri FR0097, pemerintah menyerap dana senilai Rp1,91 triliun dari penawaran masuk Rp4,22 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,82970 persen.

Berikutnya, pemerintah memenangkan nominal sebesar Rp1,46 triliun dari seri FR0102. Seri ini tercatat menerima penawaran masuk sebesar Rp3,04 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,84722 persen.

Dari, seri FR0098, pemerintah menyerap Rp7 miliar dari penawaran awal yang masuk sebesar Rp3,19 triliun dengan penerimaan imbal hasil rata-rata 6,70644 persen.

Adapun pemerintah tetap tidak menyerap dana dari seri SPN03241204 dan SPN12250904 meski menerima penawaran masuk masing-masing sebesar Rp2,04 triliun dan Rp3,53 triliun.
Baca juga: Pemerintah terbitkan surat utang dengan tenor 40 tahun senilai Rp3 T
Baca juga: Kemenkeu: Lelang SUN cetak rekor tertinggi dalam tiga tahun
Baca juga: Pemerintah menyerap dana Rp27 triliun dari lelang tujuh seri SUN

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024