Parigi, Sulteng (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan kondisi pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mulai kondusif karena air perlahan mulai surut.

"Dari asesmen lapangan kami lakukan, terdapat tiga wilayah yakni Desa Balinggi, Balinggi Jati, Kecamatan Balinggi dan Desa Sausu Peore, Kecamatan Sausu dilanda banjir," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amiruddin di Parigi, Selasa.

Ia mengemukakan banjir terjadi dampak hujan lebat mengguyur wilayah Parigi Moutong dan sekitarnya pada Selasa (3/9), mengakibatkan Sungai Balinggi dan Sungai Sausu meluap ke pemukiman, kebun hingga sawah milik warga.

Dilaporkan dari peristiwa itu tidak ada korban jiwa, namun sekitar 253 warga atau 827 jiwa terdampak banjir dan hingga kini air perlahan-lahan surut.

"Adapun fasilitas umum terdampak yakni satu unit pura, satu unit sekolah dasar (SD), satu unit TK dan satu unit jembatan mengalami penurunan dasar," ujarnya.

Dilaporkan tidak ada warga mengungsi di dua desa terdampak. Warga setempat melihat bertahan di rumah masing-masing.

Dikemukakannya saat ini pemerintah daerah (pemda) sedang mengupayakan alat berat untuk melakukan normalisasi Sungai Sausu dan Sungai Balinggi Jati yang dipenuhi sedimentasi, termasuk penguatan dinding/tanggul sungai.

"Normalisasi sungai kebutuhan mendesak, termasuk pembersihan rumah warga dari material lumpur," ucap Amiruddin.

Dari peristiwa itu dilaporkan sekitar 190 hektare sawah terdampak banjir, diantaranya 70 hektare di Desa Sausu Peore dan 120 hektare di Desa Balinggi Jati.

"Kami mengimbau warga, khususnya bermukim di bantaran sungai tetap berhati-hati sebab bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor tidak dapat diprediksi, sehingga dibutuhkan mitigasi yang baik oleh warga," kata dia menuturkan.
Baca juga: Pemkab Parigi Moutong perpanjang tanggap darurat banjir 30 hari
Baca juga: Dinsos pasok 11 ribu paket makanan siap saji pascabanjir Parimo 

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024