Badung (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mengincar kerja sama pengembangan energi bersih di Afrika Selatan yang akan mengalami transisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara ke pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).

“Kami menawarkan solusi total berupa gas untuk listrik bagi Afrika Selatan. Gas tersebut berasal dari Mozambik, salah satu pilihannya,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menjadi pembicara pada Diskusi Panel Indonesia-Afrika Forum ke-2 di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).

Nicke menuturkan bahwa Afrika Selatan masih memiliki banyak potensi dalam energi terbarukan, namun perusahaan plat merah tersebut ingin menawarkan kerja sama sesuai dengan bidang dan kompetensi yang dimiliki.

Sejumlah pengalaman yang dimiliki perusahaan yang dipimpinnya itu adalah integrasi bisnis mulai dari hulu dan hilir, produksi dari sisi pengolahan hingga industri hilir dari minyak bumi.

“Saya kira banyak fokus harus diberikan untuk memastikan bahwa negara-negara ini (Afrika) benar-benar dapat memaksimalkan pemikiran tentang bagaimana mereka akan menggunakan gas domestik mereka untuk benar-benar mendorong pembangunan di dalam negeri,” ucapnya.

Lebih lanjut Nicke menyampaikan bahwa diskusi panel IAF juga dihadiri oleh Menteri Sumber Daya Mineral dan Energi Mozambik, Carlos Zacarias yang mengusung Semangat Bandung menjadi momentum untuk membuka tantangan dan peluang serta upaya untuk saling meningkatkan posisi menjadi negara maju.

Perusahaan yang bergerak di bidang industri minyak dan gas itu sendiri telah memulai ekspansi sejak 11 tahun lalu pada 2003 yang dimulai dari sektor hulu. Nicke menuturkan bahwa perusahaan menemukan kecocokan antara Afrika dengan lingkungan Indonesia.

Hingga kini, sudah terdapat beberapa blok di sejumlah negara di Afrika, seperti Tanzania, Aljazair, Angola, Tunisia, serta Nigeria. Terdapat juga tiga pelabuhan muat di Aljazair, Angola, dan Nigeria dengan rute internasional yang mencakup banyak negeri, termasuk Mesir.

“Kami sekarang sedang menunggu kabar baik minggu depan atau dua minggu ke depan untuk kerja sama kami dengan GDC (Kenya) di blok geothermal. Jadi kami kembangkan hulu ke hilir secara terpadu,” tambah dia.
Baca juga: Indonesia gali perluasan pemanfaatan panas bumi Afrika di IAF-2
Baca juga: Sebanyak 40 perusahaan Indonesia jalin kerja sama strategis di IAF-2
Baca juga: RI capai kesepakatan investasi energi Rp23,2 trilun dalam IAF ke-2


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024