Sejak awal 2024 (menuju akhir semester 1 2024) harga beras mulai ada normalisasi.
Bengkulu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu bersama tim pengendalian inflasi daerah untuk lebih intensif menjaga stabilitas komoditas beras hingga akhir 2024.

"Sejak awal 2024 (menuju akhir semester 1 2024) harga beras mulai ada normalisasi. Tapi pada Agustus 2024 kemarin kami melihat beras menyumbang inflasi sebesar 0,02 poin, ini perlu menjadi perhatian," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal, di Bengkulu, Selasa.
 
Dia mengingatkan hal tersebut, karena mengingat kondisi 2023 harga beras terus naik bahkan hampir sepanjang tahun.
 
"Harga beras itu sudah bergerak secara bulanan, sudah mulai naik lagi sejak Agustus 2024. Kami khawatir seperti tahun yang lalu, karena harga beras tidak turun dia stagnan, dan naik, takutnya naik terus, nah ini yang perlu diantisipasi," kata Win Rizal.
 
Dia mengatakan kenaikan harga biasanya terjadi, karena permintaan tidak seimbang dengan stok komoditas yang ada di pasaran, atau terjadi kekurangan pasokan komoditas.
 
"Untuk beberapa komoditas seperti beras ini saya yakin upaya yang dilakukan sudah maksimal, dan bahkan ditengarai ada kondisi dimana sebenarnya beras stoknya ada tapi harganya masih naik, nah ini yang perlu upaya lagi untuk menjaga stabilitas," kata dia lagi.
 
Dia mengatakan perlu upaya bersama dalam menjaga harga komoditas beras tetap stabil di pasaran, masyarakat sebagai konsumen tidak perlu khawatir kekurangan pasokan beras, para pihak api juga jangan memanfaatkan situasi membuat situasi harga beras jauh lebih tinggi dari kondisi normal.
 
"Walaupun misalkan daerah di Bengkulu tidak dalam kondisi panen misalnya, kan bisa mendatangkan dari luar daerah, artinya banyak cara untuk meredam ketimpangan suplai dan permintaan," kata Win Rizal.
 
Harga beras saat ini di pasar-pasar tradisional di Kota Bengkulu berkisar pada rentang Rp20.000-Rp26.000 per cupak (dalam satuan penjualan beras eceran di Provinsi Bengkulu, 1 cupak beras beratnya sekitar 1,5 kilogram). Kemudian harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang didistribusikan oleh Bulog harganya Rp60.000 per kemasan 5 kilogram.
 
Kepala Biro Ekonomi Provinsi Bengkulu Hafni Khaidir mengatakan Pemerintah Provinsi Bengkulu terus memastikan harga beras di pasaran tetap stabil.
 
Dia memastikan stok beras di pasaran cukup, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan komoditas beras. Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Bulog juga memastikan cadangan beras pemerintah cukup untuk memenuhi kebutuhan Bengkulu sampai akhir 2024.
 
"Untuk besaran kenaikan harga beras kami belum punya data pasti, namun BPS menyebutkan mulai ada kenaikan kalau persentase BPS 0,02. Kami antisipasi dengan Bulog untuk stok, dan juga antisipasi musim tanam, kebijakan dari Kementerian Pertanian dalam rangka sosialisasi dan pompanisasi," ujar Hafni pula.
Baca juga: Bengkulu antisipasi kenaikan harga tiga komoditas jelang Ramadhan
Baca juga: BPS: Inflasi Bengkulu Mei 2024 sebesar 0,3 persen

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024