dari hasil survei cepat yang dilakukan pihaknya, 60 persen warga di lokasi peluncuran nyamuk berwolbachia tersebut telah menyetujui penerapannya

Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat Erizon Safari menyebut peluncuran nyamuk berwolbachia di wilayahnya bukan lagi uji coba namun sudah menjadi program untuk memberantas demam berdarah dengue (DBD).

Penggunaan nyamuk berwolbachia yang diterapkan sejak 10 tahun lalu di Bantul, Yogyakarta ternyata sukses menekan angka DBD di daerah tersebut.

"Ini bukan tahap uji coba lagi. Seperti disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, ini sudah dilakukan di Bantul dan Yogjakarta sejak 10 tahun yang lalu. Dan data membuktikan sekarang, setelah implementasi selama 10 tahun, memang kasus di sana turun signifikan," kata Erizon di Jakarta, Selasa.

Meskipun demikian, kata Erizon, penerapan metode tersebut butuh waktu dan proses agar dapat menurunkan angka DBD di wilayah Jakarta.

"Tentu saja implementasi ini tidak langsung menurunkan angka DBD di Jakarta. Tetapi memang butuh proses. Karena ini kan kita melepas nyamuk berwolbachia yang kita harapkan berkembang biak di alam bebas dengan normal, sehingga pada akhirnya populasi nyamuk berwolbacia ini akan sangat banyak," tutur Erizon.

Adapun dari hasil survei cepat yang dilakukan pihaknya, 60 persen warga di lokasi peluncuran nyamuk berwolbachia tersebut telah menyetujui penerapannya.

"Kita tetapkan lokus di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan. Sudah sosialisasi dan hasil survei cepat kami kurang lebih 60 persen itu menerima. Walaupun memang ada sebagian yang masih ragu-ragu. Tapi ini tidak apa-apa," kata dia.

Adapun pemilihan Kembangan Utara sebagai lokus peluncuran nyamuk berwolbachia karena lokasinya berdekatan dengan Kantor Wali Kota Jakarta Barat sebagai simbol pemerintah.

Hingga kini, pihaknya masih membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk persiapan teknis di lapangan.

"Kalau kita lihat di setujuinya di akhir minggu ini, mudah-mudahan kita butuh waktu satu atau dua minggu untuk persiapan teknis di lapangan. Alat teknisi perlu disiapkan tentu saja, menyiapkan logistik, menunggu kedatangan telur yang akan dikirim dari laboratorium UGM, dan lain-lain," kata Erizon.
Baca juga: DKI: Populasi nyamuk ber-wolbachia minimal 60 persen tekan kasus DBD
Baca juga: DKI survei kesiapan warga sebelum sebar nyamuk mengandung wolbachia
Baca juga: Pemprov DKI tegaskan denda jentik nyamuk Rp50 juta jadi bagian edukasi

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024