Manokwari (ANTARA) - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Manokwari, Papua Barat menerima 84 persen mahasiswa orang asli Papua (OAP) pada tahun ini.

Wakil Ketua II STKIP Muhammadiyah Manokwari Muh Dedi Penta Putra di Manokwari, Selasa, mengatakan dari 256 mahasiswa yang diterima tahun ini, 213 diantaranya adalah mahasiswa OAP.

"Meski kita di bawah organisasi Muhammadiyah, kita merupakan kampus terbuka yang inklusif tanpa membedakan ras dan agama. Hal ini membuat kita justru diminati anak-anak putra daerah," katanya.

Baca juga: Akreditasi "baik sekali" diraih STKIP Muhammadiyah Manokwari

Ia menjelaskan misi STKIP Muhammadiyah di Manokwari untuk memajukan SDM di Papua Barat melalui bidang pendidikan dengan memberikan kesempatan yang luas bagi semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan akses pendidikan.

STIKP Muhammadiyah Manokwari tidak khusus untuk mahasiswa Muslim saja, justru 90 persen mahasiswa baru yang diterima merupakan mahasiswa non-Muslim.

"Kita memang ada mata kuliah agama, tapi disesuaikan dengan agama mahasiswa. Hanya satu mata kuliah yang wajib, yaitu Al Islam dan KeMuhammadiyahan (KIA). Tapi, di Indonesia Timur muatannya multikultural fokus sejarah Muhammadiyah dan bagaimana Muhammadiyah berkiprah di tengah masyarakat," katanya.

Ia mengatakan setiap perguruan tinggi Muhammadiyah menganut pada prinsip Rahmatan Lil Alamin atau memberikan manfaat dan kebaikan untuk semuanya.

Menurutnya, lima program studi di STKIP Muhammadiyah telah menjadi daya tarik bagi mahasiswa OAP, yakni pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Biologi dan Pendidikan Guru SD.

STKIP Muhammadiyah Manokwari juga sedang dalam proses pengajuan perubahan untuk menjadi Universitas Muhammadiyah Papua Barat sebagai bagian dari upaya memperluas akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan.

"Kita satu-satunya perguruan tinggi swasta di Provinsi Papua Barat yang memiliki jumlah dosen tersertifikasi terbanyak dan punya jabatan fungsional rektor terbanyak. Saat ini kita memiliki 35 dosen," katanya.

Baca juga: STKIP Muhammadiyah rintis kerja sama dengan ANTARA Biro Papua Barat

Baca juga: Muhammadiyah prihatin dengan kekerasan yang libatkan masyarakat Papua


Ia mengatakan mahasiswa baru STKIP Muhammadiyah telah selesai melaksanakan Pekan Ta’aruf bagi Mahasiswa Baru (PETAMABA) pada 26-30 Agustus 2024.

Kegiatan tersebut untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa baru mengenal lingkungan kampusnya dan saling mengenal teman kuliah.

PETAMABA menghadirkan narasumber, baik dari internal kampus, BNN, dan Polda Papua Barat agar mahasiswa mengetahui tentang anti-narkoba, anti-korupsi, anti-kekerasan seksual hingga keamanan dalam berlalu lintas.

"Untuk pekan ini mahasiswa baru sedang fokus untuk pengisian kartu rencana studi (KRS) dan pekan depan baru dimulai kuliah perdana," ujarnya.

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024