Kunjungan Paus Fransiskus merupakan peristiwa bersejarah karena kunjungan Paus ke Indonesia terakhir oleh Paus Yohannes Paulus II pada Oktober 1989
Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa menyebut kunjungan Paus Fransiskus sebagai langkah penting dalam mempererat hubungan antarumat beragama di Indonesia.

"Selamat datang di Bumi Indonesia. Semoga semua agenda berjalan lancar. Terlebih perjalanan dari Vatikan ke Indonesia, menempuh perjalanan yang cukup panjang. Semoga kunjungan ini semakin memperkuat persahabatan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia," kata Khofifah di Surabaya, Selasa.

Baca juga: Kunjungan Paus momentum perlihatkan Indonesia punya toleransi tinggi

Dia mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus merupakan peristiwa bersejarah karena kunjungan Paus ke Indonesia terakhir oleh Paus Yohannes Paulus II pada Oktober 1989.

Muslimat NU, kata dia, berharap bahwa melalui kunjungan ini, maka semangat saling menghargai, cinta kasih, persatuan dan kesatuan semakin erat mengakar di tengah masyarakat Indonesia.

Khofifah juga berharap Paus dapat merasakan secara langsung kehangatan serta keramahtamahan masyarakat Indonesia selama berada di Indonesia.

Diketahui, Paus Fransiskus telah merencanakan kedatangannya ke Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu, namun tertunda akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Toyota: Innova Zenix yang digunakan Paus Fransiskus diurus protokoler

"Sekali lagi kami menyampaikan selamat datang kepada Paus Fransiskus di Indonesia. Semoga seluruh agenda selama di Indonesia berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi perdamaian dunia," tambahnya.

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus melaksanakan perjalanan apostolik sekaligus kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 3-6 September 2024.

Selama di Indonesia, Paus Fransiskus akan mengunjungi sejumlah tempat untuk mengikuti beberapa agenda kenegaraan dan keagamaan. Mulai dari kedatangannya 3 September, berbagai kunjungan di 4 September, hingga misa akbar pada 5 September.

Baca juga: Wakil Ketua DPR: Kunjungan Paus bukti pengakuan keharmonisan RI

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024