Alhamdulillah, kondisi inflasi Kalsel stabil dan terkendali

Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Disdag Kalsel) menyatakan kondisi inflasi stabil dan terkendali di provinsi tersebut pada awal September 2024.

"Alhamdulillah, kondisi inflasi Kalsel stabil dan terkendali, ini berdasarkan dengan angka inflasi nasional 2,12 persen (YoY) dan inflasi di Kalsel mencapai 1,71 persen," kata Kepala Disdag Provinsi Kalsel Sulkan di Banjarbaru, Selasa.

Sulkan menuturkan hal itu usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri RI secara virtual.

Sulkan bersama jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel mengikuti rangkaian rakor tersebut dan menyimak pertumbuhan inflasi nasional, termasuk dampak bagi Provinsi Kalsel.

Sulkan menuturkan angka tersebut menempatkan Provinsi Kalsel berada pada posisi sepuluh provinsi dengan inflasi rendah secara nasional pada pekan pertama September 2024.

Sementara secara month to month (mtm) terjadi devaluasi, Sulkan mengungkapkan inflasi tertinggi Kalsel terjadi di Kota Banjarmasin dengan angka 2,20 persen, sedangkan terendah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mencapai 0,72 persen.

Sulkan menyebutkan harga komoditas yang mengalami penurunan, antara lain bawang merah, cabai rawit, daging ayam.

Sedangkan, bawang putih masih tinggi pada kisaran Rp42.000 per kilogram, rata-rata harga MinyaKita sekitar Rp16.400 per liter masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.

Baca juga: Pemprov Kalsel menjaga stabilitas harga jelang Ramadhan 1445 H
Baca juga: Mendagri apresiasi Kalsel kendalikan inflasi di bawah angka nasional

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024