Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan investasi berbasis ekspor menyerap tenaga kerja dan membantu neraca pembayaran (balance of payment) Indonesia.

"Pertimbangannya tentunya kita ingin di sektor lebih banyak di manufacturing juga karena kembali lagi penyerapan tenaga kerjanya juga lebih tinggi. Kenapa yang berbasis ekspor, tentunya kita ingin menekankan ekspor dan ini juga akan menolong neraca pembayaran (balance of payment​) kita," ujar Rosan di Jakarta, Selasa.

Di saat bersamaan, lanjutnya, pemerintah juga ingin meningkatkan sumber daya manusia Indonesia.

"Ke depannya kita inginkan juga investasi yang masuk ke Indonesia ini, tuntutannya kebetulan saya sudah berbicara dengan para investor, terutama di Singapura karena saya baru kembali dari sana, mereka ingin juga investasi masuk ke Indonesia apalagi mereka yang berhubungan dengan teknologi, Electric Vehicle (EV) battery, EV car manufacturing. Mereka ingin sumber energinya juga yang ada di Indonesia itu, energi bersih juga atau clean energy karena dengan itu akan sesuai dengan visinya mereka," katanya.

Memang ada keinginan dari seluruh dunia ini bahwa setiap negara berupaya untuk mencapai net zero emission.

"Jadi itu juga yang kita harus lakukan dengan harapannya kita mempunyai kawasan ekonomi khusus dengan berbasis energi baru terbarukan atau clean energy. Karena memang permintaannya seperti itu. Itu yang dilakukan saya lihat di banyak negara, ASEAN lah negara tetangga kita, baik itu di Vietnam, Malaysia, Thailand. Mereka mendorong ke situ sehingga investornya juga ingin masuk ke kawasan industri itu karena tuntutan dari para investor juga, para investor itu diwajibkan juga untuk carbon neutral," kata Rosan.

Dia menyampaikan Indonesia juga harus menuju ke arah tersebut dan pada saat bersamaan berupaya meningkatkan sumber daya manusia.

"Jadi kita pun harus juga menuju ke arah situ, di saat bersamaan itu yang saya sampaikan, bagaimana kita juga meningkatkan sumber daya manusia kita. Jadi kalau kita bangun kawasan industri (industrial park), kita inginnya juga ada politeknik supaya para pekerja kita upscaling terus berjalan dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Rosan: Usulan tambahan anggaran 2025 untuk capai target investasi
Baca juga: BKPM yakin ASEAN jadi destinasi investasi yang bebas dan terbuka
Baca juga: Menteri ESDM dorong stabilitas investasi energi dalam forum ICEF

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024