Kita sangat bangga mendukung HerLens dalam upaya mereka menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan melalui upaya kewirausahaan mereka
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan atau startup binaan Universitas Indonesia (UI), HerLens, berhasil menembus babak final kompetisi internasional Hult Prize Global Accelerator Program 2024 yang dijadwalkan berlangsung di London, Inggris, pada Jumat (6/9).

Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) UI Laila Nuranna dalam keterangan resminya di Jakarta Selasa mengatakan, HerLens merupakan perusahaan rintisan yang mengembangkan solusi inovatif untuk mencegah kanker leher rahim atau serviks menggunakan teknologi kecerdasan artifisial dengan target akurasi sebesar 95 persen.

"Deteksi dini kanker serviks sangat penting, salah satu metode deteksi dini yang mudah dan murah dan dapat dilakukan oleh semua tenaga kesehatan -nakes- adalah pemeriksaan melihat serviks, IVA-DoIVA. Dengan adanya aplikasi HerLens, diharapkan akan sangat membantu sehingga pemeriksaan IVA-DoIVA dapat dilaksanakan di seluruh tempat di Indonesia," katanya.

HerLens, yang dibina Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) dan Apple Developer Academy Bina Nusantara (Binus), mengawali kiprah mereka di kompetisi Hult Prize Global Summit 2024 di Mumbai, India, pada Juni lalu.

Di babak eliminasi tersebut, HerLens berhasil terpilih menjadi 16 semifinalis yang berhak mengikuti pelatihan dan mentoring untuk mematangkan persiapan proyek bisnis di Hult Prize Global Accelerator di Ashridge House, London, Inggris.

HerLens yang digawangi dua lulusan unggulan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI, Andini Putri Pramudya dan Salsabila Zahra Chinanti, menjalani pelatihan di Ashridge House selama tiga pekan sejak pertengahan Agustus 2024.

Pada Senin (2/9) kemarin, HerLens dipastikan menjadi satu dari enam finalis yang akan bersaing memperebutkan 1 juta dolar AS dalam babak final Hult Prize Global Accelerator 2024 di London, Jumat (6/9).

Andini mengaku merasa senang dan bangga atas hasil kerja keras seluruh tim HerLens yang terlibat hingga bisa menjadi finalis asal Indonesia pertama di babak Global Finals London.

"Kesempatan ini menjadi proses penting dalam pengembangan HerLens dengan bimbingan mentor dan pakar kelas dunia. Melalui HerLens, kami berkomitmen untuk meningkatkan pendeteksian dini kanker serviks serta menyediakan akses layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat, sehingga, HerLens diharapkan dapat membantu mengurangi dampak kanker serviks secara signifikan," katanya.

Melalui aplikasi yang tersedia di iOS dan Android, HerLens memastikan seluruh perempuan mendapatkan akses inklusif untuk mendeteksi dan mencegah kanker serviks sejak dini.

Seluruh ahli medis yang terlibat memastikan bahwa teknologi yang dimiliki HerLens berakar pada landasan ilmiah yang kuat dan relevan dengan kebutuhan masyakarat, terutama daerah dengan akses yang terbatas fasilitas kesehatan.

Direktur Utama Hult Prize Foundation, Lori Van Dam, mendukung penuh HerLens sebagai perusahaan rintisan menjadi pionir iklim berwirausaha yang positif dan berkelanjutan.

"Hult Prize telah menjadi katalis bagi mahasiswa di seluruh dunia selama 15 tahun. Kita sangat bangga mendukung HerLens dalam upaya mereka menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan melalui upaya kewirausahaan mereka," ujar Lori.

Baca juga: UI-BRI resmikan penggunaan "Work Startup Center"
Baca juga: Antler rampungkan investasi Rp1,1 triliun untuk startup Asia Tenggara

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024