Pertumbuhan laba ini mencerminkan efisiensi operasional yang membaik dan strategi manajemen yang efektif dalam meningkatkan profitabilitas
Jakarta (ANTARA) - PT Samindo Resources Tbk (MYOH), emiten jasa pertambangan batu bara, mencatat pendapatan sebesar 84,37 juta dolar AS sepanjang semester I 2024, naik 40,1 persen dibandingkan 60,24 juta dolar AS pada semester I 2023 (year on year).

Corporate Secretary Samindo Resources Ahmad Zaki di Jakarta, Selasa, menyatakan perseroan juga mencatat peningkatan yang solid untuk laba bersih, dari 0,64 juta dolar AS di kuartal I 2024 menjadi 5,59 juta dolar AS pada kuartal II 2024. Meskipun dihadapkan pada rugi selisih kurs sebesar 3,19 juta dolar AS.

"Pertumbuhan laba ini mencerminkan efisiensi operasional yang semakin baik dan strategi manajemen yang efektif dalam meningkatkan profitabilitas," ujar Ahmad Zaki.

Zaki memaparkan bahwa perusahaan melakukan beberapa upaya efisiensi terutama untuk pemeliharaan alat berat yang merupakan faktor vital bagi perusahaan jasa pertambangan.

Menurut Zaki, Samindo Resources kini melakukan pemeliharaan mandiri (independent maintenance) untuk alat-alat beratnya ketimbang diserahkan kepada pihak ketiga.

"Dengan mengoperasikan bengkel pemeliharaan kendaraan berat secara mandiri memungkinkan perusahaan mampu menjaga ketersediaan suku cadang hingga di atas 85 persen serta melakukan pengadaan barang atau vendor secara lebih murah," katanya.

Baca juga: Pendapatan Samindo Resources kuartal I-2024 naik 33,5 persen

Baca juga: Cadangan batu bara BUMI capai 2,4 miliar ton


Efisiensi juga dilakukan Samindo dengan memperpendek jarak lokasi pembuangan batuan penutup dari 6 kilometer menjadi 4 kilometer.

"Kami percaya bahwa peningkatan kinerja pemindah batuan penutup (overburden removal) yang berkelanjutan akan menjadi motor utama pertumbuhan keuangan di semester mendatang," tambah Zaki.

Perseroan juga memastikan ketersediaan likuiditas yang cukup untuk mendukung pertumbuhan. Hingga 30 Juni 2024, total aset perseroan mencapai 219,82 juta dolar AS dengan kas dan setara kas sebesar 61,91 juta dolar AS.

Di sisi lain, liabilitas jangka pendek turun signifikan yaitu dari 48,09 juta dolar AS pada akhir 2023, menjadi 37,78 juta dolar AS per akhir Juni 2024. Perseroan juga tetap berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, tercermin dari distribusi dividen sebesar 3 juta dolar AS sepanjang periode ini.

Selain itu, penguatan kurs rupiah diprediksi memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan laba bersih dan stabilitas keuangan perseroan.

"Kami optimistis bahwa kinerja yang solid dan penguatan kurs rupiah akan mendukung pencapaian target-target perseroan ke depan," kata Ahmad Zaki.

Baca juga: PTBA cetak penjualan batu bara 20,1 juta ton di semester I-2024

Baca juga: Bahlil: Muhammadiyah dapat tambang bekas Adaro atau Arutmin

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024