Sekaligus mengintegrasikan strategi ekonomi sirkular di rencana pembangunan daerah,
Badung (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas berupaya untuk mengarusutamakan ekonomi sirkular melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025–2045.


“Kami mengarusutamakan ekonomi sirkular dalam RPJPN 2025–2045. Ini baru saja disetujui untuk menjadi undang-undang,” ucap Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam di Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati dalam sesi tematik perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) di Badung, Bali, Selasa.

Menurut dia, pengarusutamaan RPJPN 2025–2045 merupakan langkah strategis untuk menggalakkan implementasi ekonomi hijau karena menjadi referensi bagi para pembuat kebijakan.

Dalam RPJPN tersebut, lanjut dia, terdapat lima sektor yang menjadi fokus pemerintah untuk mengarusutamakan ekonomi sirkular.

Kelima aspek tersebut meliputi tekstil, elektronik, retail yang berfokus pada kemasan plastik, konstruksi, serta pangan.

Vivi menjelaskan, elektronik menjadi salah satu fokus pemerintah dalam ekonomi sirkular karena Indonesia sedang gencar melakukan transisi energi yang menggunakan baterai untuk kendaraan listrik.

“Soal bagaimana mendaur ulang baterai, seperti itu,” ucap Vivi.

Lebih lanjut, Vivi mengatakan bahwa berdasarkan berbagai indikator yang sudah dituangkan dalam RPJPN 2025–2045, Bappenas akan membentuk sistem monitoring (pengawasan) dan evaluasi terkait pengarusutamaan ekonomi sirkular di Indonesia.

“Sekaligus mengintegrasikan strategi ekonomi sirkular di rencana pembangunan daerah,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 merupakan kemudi yang menavigasikan arah pembangunan Indonesia 20 tahun ke depan.

Melalui RPJPN 2025-2045, diharapkan dapat mewujudkan kesatuan yang kuat di seluruh tanah air, menjadi negara berdaulat, berperan penting di dunia internasional, pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan menurun dan ketimpangan berkurang, memiliki sumber daya manusia yang unggul, serta menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan untuk keberlangsungan generasi mendatang.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024