Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani mengatakan bahwa interaksi aktif antara mahasiswa dengan siswa efektif untuk mendukung program kampus mengajar.  

“Salah satu upaya paling efektif dalam meningkatkan dampak positif program kampus mengajar di sekolah penugasan adalah dengan mengimplementasikan rencana aksi kolaborasi secara dua arah, yang mengutamakan proses interaksi aktif dalam pembelajaran dengan siswa di sekolah,” kata Nunuk dalam pelepasan peserta program kampus mengajar angkatan delapan yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.  

Ia menjelaskan, program kampus mengajar di bawah kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) hadir untuk mentransformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia.  

“Melalui MBKM, mahasiswa dapat belajar di berbagai medan kehidupan, salah satunya dengan terjun ke sekolah-sekolah dan melakukan asistensi mengajar. Program kampus mengajar telah menghasilkan banyak cerita baik dan terbukti memberikan dampak positif bagi pihak sekolah,” ucapnya.  

Menurutnya, dampak positif yang dapat dirasakan di antaranya dalam memberikan asistensi kepada guru, baik di dalam kelas maupun dalam menyusun metode pembelajaran yang kreatif.  

“Saya mengapresiasi program kampus mengajar karena telah memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi dan mahasiswa untuk memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan di sekolah penugasan,” ujar dia.

Ia mengemukakan, kolaborasi antara sekolah dan perguruan tinggi adalah jembatan emas yang tidak saja melahirkan program pembelajaran yang inovatif bagi generasi muda, tetapi juga menjadi obor yang menerangi para guru dalam menapaki jalan di era perkembangan teknologi.   

“Saya titipkan amanah kepada mahasiswa peserta kampus mengajar kedelapan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi yang menjadi lentera bagi peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah penugasan, jadilah penggerak perubahan yang mengalirkan cahaya ilmu ke setiap sudut negeri,” paparnya.    

Ia juga mengajak para kepala sekolah dan guru untuk membimbing dan berkolaborasi bersama mahasiswa selama program kampus mengajar berlangsung.

“Setelah penugasan selesai, program pembelajaran maupun inovasi yang telah dibawa mahasiswa dapat terus dilanjutkan sehingga dampak baik program ini dapat sama-sama dirasakan. Mari bersama membangun kolaborasi dan sinergi demi kemajuan siswa-siswi di seluruh pelosok Indonesia,” tuturnya.  

Baca juga: Nadiem: MBKM beri kesempatan mahasiswa eksplor pengalaman luar negeri
Baca juga: 25 ribu sekolah jadi tempat aktivitas program kampus mengajar
Baca juga: Kemendikbud ajak mahasiswa ikuti Kampus Mengajar di 5.000 sekolah

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024