Program kita dari Direktorat Jenderal Hortikultura pasti ada untuk membantu petani, seperti penyediaan bibit atau pengendalian organisme pengganggu tanaman
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengupayakan menjaga stabilitas harga cabai di pasar domestik melalui kerja sama dengan para petani Champion yang bertugas menjamin ketersediaan stok cabai di setiap wilayah yang tengah mengalami defisit produksi.
 
"Itulah gunanya tadi ada Champion-Champion kita. Program kita dari Direktorat Jenderal Hortikultura pasti ada untuk membantu petani, seperti penyediaan bibit atau pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementan Ali Jamil di Jakarta, Selasa.
 
Petani Champion merupakan para petani besutan Kementan dan Dinas Pertanian setempat yang bertugas untuk menggerakkan petani lain di wilayahnya, serta mengatur pola tanam dan koordinasi terkait penanaman.
 
Ali mengatakan, para petani Champion juga berperan dalam menjaga keinginan bercocok tanam masyarakat, sehingga ketersediaan cabai secara nasional bisa terpenuhi.
 
Lebih lanjut, Plt Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Muhammad Taufiq Ratule menjelaskan, pemerintah pusat maupun daerah sudah berkolaborasi dengan para petani Champion, sehingga apabila dibutuhkan distribusi cabai di suatu wilayah, petani tersebut bisa segera memenuhinya.
 
"Champion ini berperan untuk menyanggah kekurangan produksi, sehingga secara cepat kalau ada kenaikan harga akan dipasok cabai yang sudah siap di Champion," kata dia.
 
Dirinya mengatakan, selain meningkatkan intensitas kerja sama dengan petani Champion, pihaknya juga telah menyiapkan upaya lain untuk menjaga stabilitas harga cabai di pasaran, seperti membangun fasilitas pembibitan (nursery), serta membentuk kawasan penyangga cabai.
 
Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan cabai secara nasional aman hingga akhir tahun 2024, karena sudah memproyeksikan kebutuhan masyarakat secara tahunan.
 
Melalui sistem peringatan dini (early warning system) yang telah diterapkan, Kementan bisa memprediksi kebutuhan konsumsi cabai masyarakat yang mencapai 1,17 juta ton per tahun, sedangkan kapasitas produksi para petani di Indonesia sebesar 3 juta ton per tahun.
 
Sehingga, secara rata-rata ketersediaan cabai di tanah air mengalami surplus hingga 500 ribu ton per tahun.

Baca juga: Dinas Pertanian sediakan bibit tanaman cabai untuk warga OAP
Baca juga: Kementan gandeng petani gelar aksi "Cabai Murah" hingga 16 Agustus

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024