Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut mengirim lima orang prajuritnya ke Jepang untuk belajar mengawaki kapal patroli lepas pantai (PPA) Italia buatan Fincantieri.

Kementerian Pertahanan RI pada 17 April 2024 mengumumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai (OPV/PPA) yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat dari galangan kapal Italia Fincantieri.

"Kontrak (pembelian) kapal sudah, tinggal menunggu efektif mungkin dalam waktu dekat. Kemudian satgas (proyek pengadaan) juga sudah dibentuk. Ada lima anggota TNI Angkatan Laut yang nantinya ikut mengawaki, belajar di kapal PPA milik Italia," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat ditemui di sela kegiatannya di Jakarta, Senin (2/9) malam.

Dia menjelaskan lima prajurit TNI AL itu bakal mempelajari operasional kapal PPA Italia dalam pelayaran dari Yokosuka ke Okinawa, kemudian ke Jakarta.

"Kapal akan berlayar dari Okinawa, Yokosuka, kemudian menuju Jakarta, nanti juga dilibatkan,” kata Laksamana Ali.

Baca juga: Kasal: PPA Fincantieri bakal jadi fregat terpanjang AL jika dibeli RI

Dalam pembelian dua kapal PPA dari Italia itu, unit pertamanya dijadwalkan tiba di Indonesia pada Oktober 2024 dan unit kedua pada April 2025.

Mengenai proses itu, Mabes TNI juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Proyek Pengadaan A Frigate FREMM yang dipimpin Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji.

Sumarji merupakan perwira tinggi TNI AL yang sebelumnya menjabat Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Komando Armada III TNI AL.

Dia juga pernah mengemban misi sebagai komandan Satgas Port Visit Mesir, yang mengangkut bantuan dari Jakarta menuju Pelabuhan El Arish, Mesir, untuk rakyat Palestina di Gaza.

Baca juga: KSAL ungkap puncak HUT Ke-79 TNI AL diperingati di atas kapal perang

Fincantieri dalam laman resminya menyebut kapal OPV-nya itu, dalam seri lengkapnya, dapat juga berfungsi sebagai kapal perang (first line combatant), selain fungsi utamanya sebagai kapal patroli lepas pantai, evakuasi laut, dan operasi-operasi untuk melindungi warga sipil (civil protection operation).

Untuk dua kapal perang yang dibeli Indonesia, Fincantieri menyebut spesifikasinya mencakup panjang 143 meter, bobot kurang lebih 6.000 GT, kecepatan sampai 32 knot bergantung pada konfigurasi kapal, kapasitas 170 orang, daya jelajah (endurance) 5.000 Nautical miles.

Kemudian, kapal pesanan Indonesia itu juga rencananya dipersenjatai dengan meriam 127 mm Vulcano, meriam 76 mm Strales, meriam ringan 25 mm yang dilengkapi dengan fire-control radar (FCR) RTN 10X system Dardo, sistem peperangan elektronika RECM, RESM dan CESM, tactical data Link-Y, dan radar multifungsi Kronos buatan Leonardo.

KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan OPV pesanan Indonesia itu akan menjadi fregat terpanjang yang dimiliki Indonesia.

"Ini fregatnya cukup baik ya saya rasa. Ini panjangnya juga 143 meter dan ini merupakan fregat terpanjang tentunya kalau kita miliki," kata Laksamana Ali saat jumpa pers di Jakarta pada 6 Februari 2024.

Baca juga: Kemhan umumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai buatan Italia
Baca juga: TNI AL luncurkan kapal patroli buatan dalam negeri perkuat keamanan

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024