Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, bertambah tujuh sen menjadi ditutup pada 104,37 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Di London, di mana perdagangan terbatas pada transaksi elektronik karena liburan Paskah, kontrak berjangka minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni naik 42 sen menjadi 109,65 dolar AS per barel.
Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura, mengatakan volume perdagangan tipis karena libur panjang akhir pekan Paskah.
Namun, investor semakin khawatir tentang peristiwa di Ukraina, kata Chua.
Sebuah baku tembak mematikan di sebuah kota di timur negara itu pada Minggu (20/4) menewaskan setidaknya dua pemberontak pro-Kremlin, menghancurkan sebuah gencatan senjata Paskah dan menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia akan mengirim pasukan ke negara bekas Soviet itu.
Serangan tersebut merusak kesepakatan yang dibuat di Jenewa pekan lalu antara Rusia, Ukraina dan negara-negara Barat untuk kelompok pemberontak pro-Moskow menyerah senjata mereka.
Karena Ukraina merupakan saluran utama untuk gas Rusia ke Eropa Barat, ada kekhawatiran bahwa setiap konflik bersenjata skala penuh di wilayah ini akan mengganggu pasokan dan mengirim harga minyak dan gas meroket.
Tetapi Timothy Evans dari Citi Futures mengatakan, pasar bisa menjadi mendekati posisi teratas setelah Brent naik 2,20 dolar AS per barel pada pekan lalu.
"Sementara minyak mentah mungkin masih memiliki potensi untuk diperdagangkan lebih tinggi dalam waktu dekat dengan bantuan dari beberapa kekuatan musiman dalam bensin serta ketegangan antara
Ukraina dan Rusia, pasar minyak tampak semakin overbought di pasar dengan pasokan/permintaan diproyeksikan surplus," katanya dalam sebuah catatan klien.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014