Dengan tumbuhnya industri pariwisata tentunya diharapkan juga memberi dampak positif terhadap kegiatan ekonomi
Jakarta (ANTARA) -
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan industri perbankan mendukung pengembangan industri pariwisata nasional dan kawasan antara lain melalui penyaluran kredit pada sektor yang mendukung pariwisata.
 
"Industri perbankan pun berperan penting dalam mendukung industri pariwisata nasional maupun di kawasan ASEAN+3 (ASEAN plus China, Korea Selatan, dan Jepang)," kata Purbaya di Jakarta, Selasa.
 
Purbaya menuturkan bank memberikan pinjaman dan dukungan keuangan untuk pengembangan infrastruktur pariwisata seperti hotel, resor, dan sarana transportasi, sehingga membantu dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang kuat.
 
"Bisnis dan layanan perbankan bisa saling mendukung atas perkembangan sektor pariwisata ini, yang pada akhirnya memberikan manfaat juga kepada nasabahnya atau masyarakat luas," ujarnya.
 
Kemudian, bank juga menawarkan berbagai layanan keuangan yang memudahkan wisatawan dalam melakukan transaksi, termasuk penukaran mata uang, layanan kartu kredit, dan mobile banking, yang meningkatkan kenyamanan dan keamanan transaksi keuangan bagi wisatawan.
 
"Dengan tumbuhnya industri pariwisata tentunya diharapkan juga memberi dampak positif terhadap kegiatan ekonomi yang terkait dengan ekosistemnya, termasuk sektor keuangan dan perbankan," katanya.
 
Tugas dan fungsi LPS menjamin simpanan nasabah dan menjalankan kewenangan resolusi bank sehingga diharapkan dapat memberikan rasa aman dan tenang dalam masyarakat memanfaatkan layanan perbankan.
 
"Tidak perlu khawatir untuk berhubungan dengan produk dan layanan perbankan yang berkaitan dengan dunia pariwisata. Lebih banyak bepergian dan nikmati pemandangan dan budaya Indonesia,” tutur Purbaya.
 
LPS telah mendukung penuh penyelenggaraan Indonesia Quality Tourism Conference ke-1 2024 (1st IQTC 2024), yang diadakan di Sanur, Bali, pada 29-30 Agustus 2024.
 
1st IQTC 2024 merupakan sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia melalui kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan utama. Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Quality Tourism (QT) dan mendorong pariwisata yang lebih berkelanjutan, serta mengembangkan strategi dan standar QT untuk ASEAN+3.
 
Kegiatan 1st IQTC 2024 dihadiri oleh sekitar 250 delegasi terpilih dari dalam dan luar negeri termasuk perwakilan dari organisasi pemerintah dan non pemerintah, industri pendukung dan para akademisi.
 
Sebelumnya, Purbaya menyampaikan penyaluran kredit perbankan ke sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan minuman yang merupakan bagian dari industri pariwisata per bulan September 2023 mencapai Rp128,2 triliun atau tumbuh 4,57 persen year on year, yang tertinggi sejak Agustus 2021.
 
Sementara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan pada Juli 2024 tetap kuat mencapai 12,40 persen secara year on year (yoy).
 
Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi, yang masing-masing tumbuh sebesar 15,20 persen (yoy), 11,60 persen (yoy), dan 10,98 persen (yoy) pada Juli 2024.
 
Pembiayaan syariah dan kredit UMKM tumbuh masing-masing sebesar 11,75 persen (yoy) dan 5,16 persen (yoy). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan berada pada batas atas kisaran 10-12 persen.

Baca juga: LPS sebut 99 persen rekening nasabah di bank telah dijamin
Baca juga: LPS terbebas dari perkara tuntutan senilai Rp6,648 triliun
Baca juga: BPK beri opini WTP atas laporan keuangan LPS tahun anggaran 2023

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024