Denpasar (ANTARA) - Pemangku pariwisata di Bali melalui koordinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini membangun ekosistem pendorong kegiatan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE).

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pertemuan MICE To Meet You di Denpasar, Senin, mengakui beberapa tahun terakhir setelah COVID-19, pertemuan tingkat tinggi di Bali menjadi salah satu sumber kunjungan.

“MICE ini akan menjadi andalan, tiga tahun berturut-turut sejak G20, Forum ASEAN, World Water Forum sudah, tahun-tahun ke depan akan terus diisi, maka kami siapkan ekosistemnya, mohon dukungannya,” kata dia.

Menurut Menparekraf, kegiatan pertemuan pemangku bisnis dunia itu secara tidak langsung sudah mempercepat pemulihan pariwisata, sebab satu kali berkegiatan akan banyak kunjungan yang masuk.

“Empat tahun berjuang hingga kita ada di titik ini, astungkara bersyukur bahwa Bali pulih lebih cepat, dari perkiraan 2025, sekarang dari segi angka dan kualitas ternyata Bali sudah menunjukkan di atas dari angka sebelum pandemi,” ujarnya.

Oleh karena itu, jalur pariwisata satu ini terus dibangun, pemerintah juga berupaya melakukan pemerataan sehingga kegiatan ini tidak hanya berfokus kepada Bali bagian selatan.

Baca juga: Menparekraf apresiasi pegiat kembangkan wisata bahari berkelanjutan

Sandiaga menilai penyelenggaraan MICE yang baik adalah pertemuan yang dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat Bali sendiri, sehingga dampak sampingnya seperti akomodasi perhotelan keuntungannya tidak hanya dinikmati hotel berbintang.

“Untuk MICE yang di level kementerian, kami sudah lakukan di Singaraja kemarin sudah ada kegiatan, sudah ada mulai juga kegiatan di beberapa daerah lain di luar Bali selatan,” kata dia.

Menparekraf menyinggung dampak dari kegiatan pertemuan bagi pariwisata terlihat pada jumlah kunjungan yang meningkat.

Berdasarkan data BPS, hingga Juli 2024 terjadi peningkatan kunjungan sebesar 17 persen dibanding tahun 2023, yaitu sebanyak 7,75 juta wisatawan mancanegara masuk tanah air dalam tujuh bulan 2024 ini.

Sandiaga menyebut salah satu yang membawa dampak baik yaitu Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF-MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 yang berlangsung saat ini di kawasan ITDC Nusa Dua.

“Ini wisata yang berkualitas, wisata MICE, kami berharap angka-angka ini berpengaruh ke pengeluaran wisatawan MICE jadi lebih tinggi, wisatawan di Bali sendiri pengeluarannya 1.625 dollar AS, jauh di atas rata-rata nasional,” kata Sandiaga.

Baca juga: Jumlah usaha pariwisata buka potensi kota sebagai destinasi MICE

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024