Jika UKM di Indonesia maupun di Afrika dapat lebih produktif, itu akan menjadi jawaban di tahun-tahun mendatang
Badung, Bali (ANTARA) - Ekonom yang merupakan guru besar Program Pasar Berkembang di Dyson School, Universitas Cornell, Amerika Serikat, Iwan Jaya Azis mengurai pentingnya peningkatan produktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2.

"Mengapa produktivitas penting? Karena kita tidak ingin hanya memperbaiki kondisi saat ini atau jangka pendek. Kita ingin memastikan bahwa semua yang kita lakukan akan berkelanjutan," kata Ekonom Iwan saat menjadi panelis dalam Diskusi Panel, Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin.

Iwan menekankan bahwa penciptaan lapangan pekerjaan melalui UMKM memang penting, namun peningkatan produktivitas merupakan satu-satunya indikator keberlanjutan bisnis UMKM.

Dirinya mencatat baik di Asia dan Afrika, realokasi tenaga kerja dari sektor yang produktivitasnya rendah ke sektor industri terhenti pada awal tahun 2000-an. Sejak saat itu, sebagian besar realokasi tenaga kerja beralih ke sektor jasa.

Namun, sektor jasa tidak mengalai perkembangan yang begitu baik dan menyebabkan produktivitas yang relatif rendah. Oleh karena itu, UMKM yang banyak bergerak di sektor jasa, termasuk perdagangan ritel, dinilainya harus menggenjot produktivitas agar mampu bertahan.

"Jika UKM di Indonesia maupun di Afrika dapat lebih produktif, itu akan menjadi jawaban di tahun-tahun mendatang. Jadi, yang terpenting bukanlah menciptakan lapangan kerja atau menciptakan lapangan kerja, tetapi lebih kepada bagaimana meningkatkan produktivitas," ujarnya.

Peningkatan produktivitas UMKM di Indonesia, dinilai Iwan sangat mendesak karena 99 persen perusahaan di Indonesia adalah UMKM dan sekitar 98 persen di antaranya merupakan usaha skala mikro. Di sisi lain, tren pertumbuhan produktivitas di banyak negara berkembang telah menurun.

Menurutnya, jika berbicara mengenai UMKM, penambahan jumlah usaha UMKM memang perlu, namun jauh di atas itu, peningkatan standar hidup lebih penting dibanding memaksimalkan PDB dan investasi.

"Itulah sebabnya saya sangat menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas UMKM. Mereka adalah pelaku usaha dengan jumlah pekerja terbesar dan sayangnya produktivitasnya masih rendah," kata dia.

Baca juga: Indonesia berbagi pengalaman transformasi ekonomi di IAF
Baca juga: IAF 2024 catat kesepakatan bisnis capai 3,5 miliar dolar AS
Baca juga: Menlu sebut negara-negara Afrika tertarik dengan industri kelapa sawit


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024