Tentunya kami berharap nanti akhir tahun pertama kalinya BSI akan punya fee-based income kurang lebih Rp5 triliun.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Finance & Strategy PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Ade Cahyo Nugroho mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan perseroan mampu mendapatkan fee-based income senilai Rp5 triliun pada akhir tahun 2024.

“Tentunya kami berharap nanti akhir tahun pertama kalinya BSI akan punya fee-based income kurang lebih Rp5 triliun,” ujar Ade Cahyo Nugroho dalam Paparan Kinerja BSI Kuartal II 2024 Audited, di Jakarta, Senin.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya mencatat pertumbuhan fee-based income per kuartal II tahun ini melonjak hingga 28,01 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp2,48 triliun.

Pertumbuhan tersebut salah satunya didorong oleh kinerja produk investasi BSI Cicil Emas yang telah melayani transaksi senilai Rp3,56 triliun per Juni 2024 dengan kenaikan 100,10 persen yoy.

“Artinya, kami memang sangat serius membantu nasabah kami agar bukan hanya ngambil produk-produk pinjaman yang konsumtif, tapi juga produk pinjaman yang berujung kepada investasi yang lebih baik untuk nasabah,” kata Ade.

Ia menuturkan bahwa kinerja positif dari produk investasi tersebut juga didukung oleh digitalisasi aplikasi BSI Mobile.

Transaksi cicil emas melalui aplikasi tersebut tercatat meningkat dari Rp4,6 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp79 miliar pada Juni tahun ini.

Sementara itu, terkait efisiensi dan profitabilitas perseroan, Ade mengatakan bahwa kedua aspek tersebut terus mengalami perbaikan.

Dia menuturkan bahwa cost of credit turun dari 1,55 persen menjadi 0,99 persen, menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan perseroan semakin baik.

Cash coverage ratio atau rasio kecukupan kas juga mengalami peningkatan menjadi 195,64 persen, atau naik 129 basis poin (bps) dari 194,35 persen pada Desember 2023.

Ade mengatakan bahwa perbaikan efisiensi operasional juga terlihat dari cost to income ratio yang mengalami penurunan dari 49,86 persen pada Desember 2023 menjadi 47,68 persen pada Juni 2024.

Kemudian, dari sisi rasio profitabilitas, ia menyatakan bahwa nilai return on asset (RoA) juga mengalami perbaikan menjadi 2,48 persen dari 2,35 persen pada akhir 2023.

“Di sisi lain, return on equity (RoE) yang menggambarkan bagaimana BSI berkontribusi memberikan profitability kepada pemegang saham juga mengalami perbaikan yang cukup signifikan yang mana RoE BSI sudah mencapai 17,88 persen,” katanya pula.
Baca juga: BSI catat aset perseroan tumbuh 15,1 persen yoy pada kuartal II 2024
Baca juga: Kinerja keuangan moncer, BSI cetak pertumbuhan laba 20,28%


Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024