Kampung Indonesia juga bisa menjadi wadah promosi destinasi wisata yang diharapkan bisa menarik minat masyarakat dunia untuk berkunjung ke Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Sathu) Fuad Hasan Masyhur menyampaikan asosiasi memiliki cita-cita untuk menghadirkan “Kampung Indonesia” di Arab Saudi untuk maksimalkan potensi ekonomi dari perjalanan haji dan umrah.

“Tujuan utama (adanya ‘Kampung Indonesia’) bukan hanya untuk pemondokan jamaah haji. Tetapi ada hal yang lebih penting, yaitu pusat informasi perdagangan,” kata Fuad saat memberikan kata sambutan dalam acara Silaturahmi Bersama Wapres sekaligus pengukuhan Pengurus Amphuri 2024-2028 di Jakarta, Senin.

Fuad mengatakan wadah tersebut dapat menjadi semacam etalase untuk mempromosikan berbagai produk unggulan dari setiap provinsi di Indonesia. Selain itu, “Kampung Indonesia” juga bisa menjadi wadah promosi destinasi wisata yang diharapkan bisa menarik minat masyarakat dunia untuk berkunjung ke Indonesia.

Baca juga: Wapres soroti pelanggaran travel haji-umrah rugikan jamaah & negara

Ketua Umum DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M. Nur mengatakan nantinya kehadiran “Kampung Indonesia” sekaligus diharapkan bisa membuka kesempatan kerja bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi.

“Selaras yang disampaikan Wapres, di Saudi sebenarnya banyak ribuan warga Indonesia tetapi status kerja mereka masih (dalam sektor) rumah tangga. Kita ingin mereka juga bisa melayani sektor ini (perdagangan dan pariwisata), yang tentu berefek kepada devisa negara,” kata Firman.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyinggung banyaknya dana penyelenggaraan ibadah haji dan umrah dari Republik Indonesia, namun selama ini lebih banyak dinikmati oleh Arab Saudi.

Dia menilai bahwa pihak Indonesia hanya membawa uang ke Arab Saudi melalui penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, namun efek bergandanya hanya dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat Arab Saudi saja.

Wapres juga menyoroti pembicaraan Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Menteri Keuangan Arab Saudi untuk membahas manfaat yang dapat dirasakan kedua negara dari penyelenggaraan ibadah tersebut.

Dia pun berharap agar pemerintah Arab Saudi dapat membuat kebijakan yang memberikan manfaat tidak hanya pada satu pihak, namun juga terhadap pihak non-Arab Saudi, termasuk Indonesia.

Baca juga: MUI usul masa tinggal jamaah lansia dan risti di Saudi diperpendek
Baca juga: Menag paparkan sejumlah indikator kesuksesan penyelenggaraan haji


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024