Untuk pemilihan pendaki harus melibatkan banyak pihak. Seperti pengalaman sebelumnya, kami juga melibatkan tim dokter

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan membantu pendaki putri Indonesia ke puncak tertinggi di dunia yaitu Everest di Nepal sebagai bagian dari peringatan HUT RI ke-70 pada 2015.

"Kami ingin ada momen yang spesial pada HUT ke-70 RI nanti. Salah satunya memberikan kesempatan bagi pendaki putri ke Puncak Everest," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin.

Pada rapat perdana di Kantor Kemenpora, semua pendaki asal Indonesia yang telah mencapai puncak tertinggi di dunia itu dikumpulkan. Sebut saja mantan anggota Kopassus Asmujiono selain itu ada nama Clara Samarwati.

Tidak ketinggalan adalah pendaki Indonesia yang sudah layak disebut sebagai "Seven Summiters" atau yang sudah pernah mendaki tujuh puncak tertinggi di tujuh benua yang berasal dari Mahitala dan Wanadri.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh Deputi III Bidang Pemberdayaan Olahraga Kemenpora Faisal Abdullah, Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Kemitraan Heru Nugroho serta mantan Ketua Tim Seven Summits Wanadri, Endriatono Sutarto.

"Pada intinya Kemenpora mendukung penuh kegiatan ini. Jikapun nantinya Menpora ganti, kami akan terus mengawal hingga pelaksanaannya tuntas," kata Roy Suryo menegaskan.

Dalam pertemuan itu diputuskan jika yang akan mendaki ke Puncak Everest tidak hanya pendaki perempuan namun akan didukung oleh pendaki putra. Hanya saja untuk jumlahnya belum ditetapkan karena masih dalam pengkajian.

"Untuk pemilihan pendaki harus melibatkan banyak pihak. Seperti pengalaman sebelumnya, kami juga melibatkan tim dokter dari Universitas Padjadjaran. Mereka akan melihat layak tidaknya seorang pendaki untuk melakukan pendakian ke Everest," kata Endriartono Sutarto.

Selain akan membantu pendaki putri Indonesia ke puncak tertinggi di dunia, Kemenpora juga mendukung pendakian di Kutub Utara dan Selatan. Kegiatan ini juga rangkaian HUT ke-70 RI. Hanya saja untuk peserta khusus untuk pendaki yang sudah menyandang "Seven Summiters"

Dalam waktu satu tahun ke depan, tim yang beranggotakan pendaki dari Mahitala dan Wanadri akan melakukan pendakian atau biasa disebut dengan "grand slam". Hanya saja waktu pelaksanaannya masih dalam penggodokan.

"Pengennya tepat pada 17 Agustus 2015 mereka bisa mengibarkan bendera Merah Putih di Puncak Everest maupun di salah satu kutub," kata Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Kemitraan Heru Nugroho.

Untuk mempersiapkan tim serta teknis pendakian, pihak Kemenpora akan membentuk tim kecil yang melibatkan pihak yang telah melakukan pendakian ke Puncak Everest. Tim ini akan secepatnya bergerak demi melancarkan program khusus untuk memperingati HUT ke-70 RI. (*)

(B016)

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014