Kami edukasi mereka untuk menghindari penggunaan merkuri yang membahayakan kesehatan
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengembangkan praktik berkelanjutan kepada pertambangan rakyat di Kenya untuk menekan dampak pencemaran lingkungan.

"Melalui kemitraan ini kegiatan para penambang kecil dan masyarakat ini bisa lebih terkoordinasi dan sesuai dengan best practices," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Jodi Mahardi di sela Forum Indonesia Afrika (AIF) ke-2 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Adapun upaya berkelanjutan itu dilaksanakan melalui program kemitraan yang diimplementasikan oleh Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) yang bekerja sama dengan Artisanal Small Scale Mining Association of Kenya (Asmak).

Kedua asosiasi itu sepakat untuk melakukan kemitraan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di sela rangkaian Forum Indonesia Afrika (IAF) 2024 untuk mendorong kegiatan penambangan oleh komunitas yang dilakukan lebih ramah lingkungan dan sosial.

Dalam kerja sama itu, lanjut dia, kedua asosiasi saling berbagi pengalaman untuk mengupayakan kegiatan penambangan yang lebih aman, terlebih pelaku penambang di Kenya dilakukan oleh perempuan.

Ia menjelaskan apabila pertambangan rakyat dilakukan dengan praktik yang berkelanjutan, komunitas tersebut mendapatkan akses keuangan dan pengelolaan tambang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Jodi menuturkan keberadaan praktik penambangan oleh rakyat tidak bisa dipungkiri.

Namun, aktivitas itu tidak dilaksanakan dengan cara yang berbahaya baik bagi keselamatan manusia dan lingkungan di antaranya menggunakan bahan kimia.

"Kami edukasi mereka untuk menghindari penggunaan merkuri yang membahayakan kesehatan," ucapnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Keamanan dan Ketahanan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Adriani Kusumawardani dalam kesempatan yang sama menjelaskan rencananya selain Kenya, juga menyasar di negara lainnya di antaranya Mozambik, Zambia, dan Tanzania.

Ia menambahkan di Kenya terdapat sekitar 1,5 juta orang penambang rakyat.

"Sekarang, kami melakukan (edukasi) ke Uni Afrika, pertama kami lakukan dengan Kenya, Mozambik, Zambia dan Tanzania," katanya.

Baca juga: Indonesia berbagi pengalaman transformasi ekonomi di IAF
Baca juga: IAF 2024 catat kesepakatan bisnis capai 3,5 miliar dolar AS
Baca juga: Indonesia serukan Global South sebagai penggerak perubahan di IAF 2024


Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024