Jerusalem (ANTARA News) - Israel, Senin menolak tuntutan Presiden Palestina Mahmud Abbas agar negara Yahudi itu membebaskan dua pemimpin Palestina yang ditahan sebagai imbalan bagi pembebasan seorang tentara yang ditahan. Abbas mengemukakan kepada televisi satelit Mesir Mehuar, Minggu bahwa ia akan mengusahakan pembebasan Marwan Barghuti dan Ahmed Saadat yang ditahan di penjara Israel dalam perundingan pertukaran tahanan yang dipimpin Mesir. Tapi Deputi PM Israel Shimon Perez mengemukakan kepada radio publik bahwa "Abu Mazen (Abbas) akan membuat satu kesalahan jika ia menetapkan syarat bagi pembebasan (Kopral} Gilad Shalid," tentara yang ditangkap dalam serangan para pejuang Palestina di daerah Israel 25 Juni. Seorang pejabat senior pemerintah mengemukakan kepada AFP bahwa Abbas " harus melupakan tentang pembebasan Barghuti dan Saadat." PM Israel Ehud Olmert, Jumat mengatakan ia siap membicarakan satu pembebasan tahanan dengan Abbas sebagai imbalan bagi pembebasan Shalit. Kopral itu ditangkap 25 Juni dalam serangan lintas batas oleh para pejuang Gaza dalam satu operasi yang dilakukan oleh gerakan Hamas dan dua kelompok pejuang garis keras lainnya. Barghuti, pemimpin Fatah di Tepi Barat dan orang yang dianggap sebagai pengatur di belakang aksi perlawanan rakyat Palestina, dihukum lima tahun penjara atas tuduhan pembunuhan dalam sidang sebuah pengadilan Israel Juni 2004. Israel menyalahkan Saadat, pemimpin Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PPLF), terlibat dalam pembunuhan seorang menteri pariwisata Israel Rehavam Zeevi tahun 20901. Ia ditahan di sebuah penjara Jericho dibawah pengawasan AS dan Inggris sampai ia dan lima pejuang lainnya ditangkap dalam satu serangan Israel Maret. Jaksa Agung Israel sejak itu memutuskan tidak akan menuntut Saadat atas tuduhan pembunuhan tapi adalah menyangkut masalah-masalah keamanan lainnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006