Chongqing (ANTARA) - Meskipun suhu malam hari mendekati 40 derajat Celsius, Subdistrik Nanping di Chongqing, China barat daya, tetap ramai, dengan aktivitas ekonomi di restoran hotpot, kafe, dan bar yang terus berkembang.
"Blok Zhengjie dan Houbao di subdistrik ini terkenal dengan makanan lezat dan aktivitas budaya yang beragam, memikat masyarakat dari berbagai kalangan untuk bersantai sepulang kerja," kata Li Bo, sekretaris Partai dari blok Zhengjie, seraya menambahkan bahwa kedua area ini menarik rata-rata 5.000 pengunjung setiap harinya.
Meskipun metropolis ini telah mengeluarkan beberapa peringatan merah untuk suhu panas, yang merupakan tingkat tertinggi dalam sistem peringatan berbasis warna di negara itu, masyarakat tetap berlalu-lalang di sepanjang tepi sungai, menikmati hotpot di ruangan yang sejuk, serta mengunjungi bar dan kafe untuk menikmati kehidupan malam yang semarak. Hal ini semakin mendorong perkembangan ekonomi malam di kota yang berjuluk "kota tungku" di China barat daya ini.
Pada 2023, total penjualan retail dari barang konsumsi di Chongqing mencapai lebih dari 1,5 triliun yuan (1 yuan = Rp2.167) atau sekitar 211 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.473), dengan 60 persen konsumsi terjadi di malam hari. Selama empat tahun berturut-turut, kota ini menduduki posisi puncak dalam daftar 10 kota teratas di China dengan ekonomi malam yang paling berpengaruh.
Di Distrik Jiangbei saja, lebih dari 15.000 toko didirikan di pasar malam hingga Juni lalu, dengan ekonomi malam hari mencapai skala sekitar 45 miliar yuan.
Saat membahas ekonomi malam Chongqing, pasar malam dan jajanan tengah malam biasanya menjadi hal pertama yang terlintas di benak kita. Namun, keberhasilan ekonomi malam Chongqing yang berkembang pesat juga terwujud berkat transformasi dan peningkatan berkelanjutan, yang mengintegrasikan beragam elemen budaya, pariwisata, dan hiburan ke dalam aneka kegiatan hiburan malam di kota ini.
"Aktivitas di malam hari bukan hanya tentang bersantap. Kami saat ini bekerja untuk menciptakan skenario konsumsi yang beragam dan memperkaya pengalaman konsumen secara keseluruhan," kata Liu Mengmeng, wakil direktur di kantor Subdistrik Guanyinqiao, sebuah distrik perbelanjaan utama di Chongqing.
Misalnya, para pengunjung malam tidak hanya dapat menikmati hidangan gourmet, minuman mewah, serta pertunjukan musik langsung dan tarian, tetapi juga dapat dengan santai mengamati pameran dan menghabiskan waktu di perpustakaan 24 jam di blok Jiujie dan Beicang yang populer.
Zhang Yongwu, selaku direktur di komisi perdagangan kota itu, mengatakan bahwa Chongqing akan terus menyediakan lebih banyak pilihan konsumsi berkualitas tinggi dan terjangkau, mendorong pengembangan ekonomi malamnya, dan menyuntikkan aliran vitalitas yang stabil untuk menstimulasi konsumsi.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024