potensi investasi tersebut dihasilkan dari ITIF 2024 yang diikuti kurang lebih 750 peserta dari 29 negara
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan hingga kini jumlah investasi yang masuk dalam sektor parekraf dari hasil gelaran International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024 diproyeksikan mencapai Rp862,8 miliar.

“Di dalam rapim dilaporkan proses capaian ITIF 2024 dari jumlah peserta 750 orang dari 29 negara perkiraan calon investornya 445 orang dan nilai investasi proyeksi sekitar Rp862,8 miliar atau 52,9 juta dolar AS,” ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya dalam jumpa pers mingguan yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Nia mengungkapkan potensi investasi tersebut dihasilkan dari ITIF 2024 yang diikuti kurang lebih 750 peserta dari 29 negara.

Lewat penandatanganan lima nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) ini disepakati investasi pengelolaan Taman Parapuar antara Balai Besar Pariwisata Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan PT PLN (Persero) UIW NTT; MoU kerja sama investasi pemanfaatan Lake View antara Badan Pariwisata Danau toba (BPODT) dan PT Agung Toba Nauli.

Serta kerja sama investasi pembangunannya kereta gantung wisata di Ciater, pembangunan studio alam Gamplong antara JTA International Investment Holding dengan sutradara Hanung Bramantyo.

Baca juga: Menparekraf: ITIF 2024 hasilkan nilai investasi sebesar Rp862 miliar

Baca juga: Menparekraf ungkap tren pariwisata berkelanjutan pascapandemi COVID-19


Nia menambahkan progres kerja sama hasil gelaran ITIF hingga kini masih berlangsung, bahkan untuk investasi di Labuan Bajo tercatat telah dilakukan instalasi pemasangan tuang listrik.

“BPLOBF secara infrastruktur sudah mulai terlihat,” pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan hasil gelaran ITIF 2024. Pertama, mengenai pertemuan dengan UN Tourism, yang menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang pertama yang dalam waktu hampir bersamaan menyelenggarakan dua konferensi besar, yaitu UN Tourism Conference on Women Empowerment di Bali, dan selanjutnya ITIF di Jakarta.

Juga ada tawaran dari UN Tourism untuk Indonesia bisa menjadi host joint commission, pertemuan Asia Pacific UN Tourism tahun 2025 yang juga sudah disanggupi olehnya.

Ketiga adalah pertemuan dengan perwakilan India yang menjajaki kerja sama ekonomi digital di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca juga: Menparekraf ingin ITIF di Bali tingkatkan investasi pariwisata hijau

Baca juga: Menparekraf: ITIF menjadi wadah diskusi peluang pariwisata Indonesia

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024