Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjalankan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta membangun kolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain guna menyiapkan talenta digital yang sesuai kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan maupun industri.

"Untuk lingkup di Kemenkominfo sendiri, kami sebagai pengampu digitalisasi tentu harus memiliki talenta digital yang tidak hanya skillful dalam hal keterampilan saja, tapi juga dalam hal mindset. Untuk itu kami lakukan pengembangan dan peningkatan kompetensi," kata Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo Fadhilah Mathar dalam diskusi daring yang diikuti pada Senin.

Kemenkominfo mengadakan pelatihan-pelatihan digitalisasi bagi aparatur sipil negara di lingkungan sendiri serta pegawai kementerian dan lembaga yang lain melalui Program Goverment Transformation Academy (GTA).

Program ini dijalankan untuk meningkatkan kecakapan digital aparatur sipil negara (ASN) dalam menghadirkan solusi pelayanan publik.

Kemenkominfo juga menjalankan Program Digital Leadership Academy (DLA) yang mencakup pelatihan keterampilan digital bagi para kepala daerah, kepala dinas, dan pemimpin di lingkungan kementerian.

Baca juga: Kemenkominfo kembangkan strategi pemerataan Digital Talent Center

Baca juga: Pemerintah kolaborasi dengan APTDI dalam mengembangkan talenta digital

Kemenkominfo punya Politeknik Digital Yogyakarta, yang merupakan transformasi dari Sekolah Tinggi Multimedia Yogyakarta, untuk menyiapkan sumber daya manusia dengan kecakapan digital.

"Tujuannya antara lain menyiapkan SDM siap pakai untuk berbagai kementerian dan lembaga yang nantinya akan mengelola pemerintahan berbasis elektronik ya. Baik untuk tata kelola frekuensi, Pusat Data Nasional, dan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) lainnya," kata Fadhilah, yang biasa disapa Indah.

Di samping itu, Kemenkominfo membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi serta lembaga dan pemangku kepentingan terkait lain dalam menyiapkan talenta digital yang dibutuhkan oleh industri.

"Kami mengembangkan Digital Talent Scholarship. Ini membantu kami mereproduksi suatu angkatan kerja digital dengan cukup masif. Kerja sama dengan pihak eksternal seperti universitas-universitas jelas membantu kami. Ini kami harapkan bisa menumbuhkembangkan budaya digital," kata Indah.

Baca juga: Kemenkominfo jangkau 24 juta talenta digital lewat GNLD dan DTS

Baca juga: Google sediakan beasiswa bagi 10.000 lebih talenta digital Indonesia

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024