Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan bahwa kerja sama Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) dengan Ditjen PAS Kemenkumham yang membuka Kampus Reborn di Lapas Purwokerto, merupakan bentuk implementasi amanat konstitusi.

"Kehadiran Kampus Reborn menegaskan prinsip, bahwa pada hakikatnya, pendidikan tidak boleh terbelenggu oleh batasan status, ruang, dan waktu," kata Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Bamsoet yang merupakan Pendiri UNPERBA mengapresiasi kerja sama antara UNPERBA dengan Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM dengan membuka Kampus Reborn di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Purwokerto.

Menurut dia, pembukaan kampus di Lapas ini sebagai implementasi amanat konstitusi, bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara.

Karenanya lanjut Bamsoet, akses terhadap fasilitas pendidikan, termasuk pendidikan tinggi, harus dapat dijangkau oleh segenap lapisan masyarakat, tanpa terkecuali bagi para warga binaan Lapas.

"Hadirnya Kampus Reborn juga akan memberi kesempatan kepada warga binaan untuk meningkatkan kompetensi diri, sehingga ketika kembali kepada masyarakat, mereka telah memiliki bekal ilmu pengetahuan yang akan berguna bagi masa depan mereka," ujarnya.

Hal tersebut dikatakan Bamsoet, saat menghadiri Sidang Senat Terbuka Pelantikan Mahasiswa Baru UNPERBA Tahun Akademik 2024-2025, yang diikuti secara langsung oleh mahasiswa di kampus UNPERBA Purbalingga serta secara virtual oleh mahasiswa Kampus Reborn Lapas Purwokerto.

Bamsoet menjelaskan, UNPERBA hadir agar semakin banyak generasi muda bangsa yang memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Khususnya di Kabupaten Purbalingga yang hingga tahun 2017, menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Tengah yang belum memiliki Perguruan Tinggi.

"Sebagai kampus yang masih muda, UNPERBA selalu mengupayakan perbaikan pada setiap aspek. Dalam waktu dekat, misalnya, UNPERBA akan membangun asrama mahasiswa untuk membantu para mahasiswa yang berasal dari pelosok Purbalingga," tuturnya.

Selain itu lanjut Ketua MPR, UNPERBA juga akan memperbanyak program beasiswa, khususnya bagi mahasiswa yang kurang mampu, baik melalui pemerintah seperti Program Indonesia Pintar (PIP) maupun dari berbagai sumber pendanaan lainnya.

Bamsoet yang merupakan dosen di beberapa perguruan tinggi mengatakan pada tahun 2018 sebelum kehadiran UNPERBA, skor indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Purbalingga masih rendah, yaitu 67,72.

Namun lanjut Bamsoet, setelah UNPERBA mulai pembukaan kampus pada tahun 2019, skor IPM Kabupaten Purbalingga meningkat menjadi 68,97 pada tahun 2020, dan terus meningkat secara berturut-turut pada tahun 2021 sebesar 69,14, tahun 2022 menjadi 69,54, dan tahun 2023 kembali meningkat di angka 70,51.

"Mahasiswa memiliki peran strategis sebagai generasi pembelajar, generasi pejuang, dan sebagai agen perubahan," katanya.

Baca juga: Ketua MPR ingatkan FKPPI jaga kerukunan dalam keberagaman

Baca juga: Ketua MPR: Kolaborasi antar perguruan tinggi tingkatkan kualitas

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024