Inflasi mengalami deflasi 0,03 persen beruntun empat bulan.
Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Senin, melemah di tengah penurunan inflasi domestik Agustus 2024.
 
Pada akhir perdagangan Senin ini, rupiah ditutup merosot 70 poin atau 0,45 persen menjadi Rp15.525 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.455 per dolar AS.
 
"Inflasi mengalami deflasi 0,03 persen beruntun empat bulan," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi di Jakarta, Senin.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan Indonesia pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,12 persen (year-on-year/yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06.
 
Inflasi tahunan Agustus 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,13 persen (yoy), dan di periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 3,27 persen (yoy).
 
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan utamanya didorong oleh makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi 3,39 persen serta menyumbang 0,96 persen terhadap inflasi tahunan Agustus 2024.
 
Menurut Rully, deflasi selama empat bulan beruntun mengindikasikan tingkat konsumsi masyarakat yang tertekan akibat suku bunga yang masih tinggi.
 
"Masyarakat menahan belanjanya karena suku bunga simpanan di bank menawarkan bunga yang menarik," ujarnya.
 
Selain itu, pelaku pasar juga menunggu rilis data ekonomi dan tenaga kerja AS sepanjang pekan ini.
 
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin tergelincir ke level Rp15.536 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.473 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah tergelincir setelah BI tahan BI-Rate di level 6,25 persen
Baca juga: Rupiah Senin pagi melesat 182 poin jadi Rp15.310 per dolar AS

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024