Kita sangat proaktif, baik dengan KPK, BPK, BPKP, kepolisian, dan Kejaksaan AgungJakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perbaikan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (CGC) menjadi poin penting di balik peningkatan kinerja dan kontribusi BUMN dalam beberapa tahun terakhir.
"Sejak awal keterbukaan informasi dan keterbukaan pada kasus-kasus ini kita sangat proaktif, baik dengan KPK, BPK, BPKP, kepolisian, dan Kejaksaan Agung," ujar Erick di Jakarta, Senin.
Erick menyampaikan tren positif kinerja hingga dividen BUMN tak lepas dari adanya pengawasan berbagai pihak. Ini merupakan upaya penerapan GCG di BUMN telah menunjukkan perbaikan signifikan.
Selain penindakan dalam program bersih-bersih, Erick juga melakukan terobosan dalam pemberian skema bonus secara bertahap sebanyak tiga kali kepada direksi. Hal ini bertujuan untuk mencegah manipulasi laporan keuangan perusahaan untuk mendapatkan bonus.
"Supaya jangan sampai direksi ini ada godaan untuk mengamuflase buku (keuangan) sehingga dia bisa menarik hal-hal yang tidak diinginkan padahal tanggung jawabannya tidak selesai, ya dia selesai," katanya.
Kementerian BUMN juga memiliki audit tahunan dan audit investigasi. Erick bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan tim Kementerian BUMN tak jarang mendalami adanya dugaan fraud pada tubuh BUMN.
Erick mengatakan Kementerian BUMN untuk pertama kalinya memiliki laporan keuangan BUMN secara konsolidasi. Ia menilai sejumlah upaya ini bertujuan agar BUMN bisa menjadi benteng dan lokomotif perekonomian nasional.
"Kontribusi yang sudah diberikan BUMN kepada negara sangat tinggi, Rp1.940 triliun dari pajak, PNBP, dan dividen. Penting menjaga kontribusi BUMN karena kita tahu tidak mungkin pemasukan negara menurun dengan beberapa program yang sedang didorong yang sangat positif, tentu pemasukan negaranya juga harus dijaga. Salah satunya yang berkontribusi besar ialah BUMN," ucap Erick.
Baca juga: Erick Thohir: Belum ada ratas terkait subsidi KRL berbasis NIK
Baca juga: Erick Thohir: Efisiensi jadi opsi capai target dividen Rp90 triliun
Baca juga: Dirkeu ANTARA: Optimalkan kepemimpinan perempuan untuk Indonesia Emas
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024