Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi.

IHSG ditutup menguat 23,79 poin atau 0,31 persen ke posisi 7.649,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,88 poin atau 0,62 persen ke posisi 950,36.

“Pasar tampaknya merespon sejumlah rilis data ekonomi aktivitas manufaktur di Asia. The Caixin General Manufacturing PMI mengungkapkan manufaktur China untuk Agustus 2024 naik menjadi 50,4 dari sebelumnya di Juli 2024 tercatat 49,8, sehingga sektor manufaktur ada di zona ekspansi," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Sementara itu, investor mencerna data akhir yang menunjukkan aktivitas manufaktur Jepang tetap kontraksi pada Agustus 2024, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Indeks manufaktur Jepang naik menjadi 49,8 pada Agustus 2024 dibandingkan dengan 49,1 pada Juli 2024.

Pelaku pasar juga fokus menelaah prospek pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS), berdasarkan rilis laporan pengeluaran konsumsi pribadi yang meningkat 0,2 persen bulan ke bulan dan 2,5 persen tahun ke tahun.

Pelaku pasar berasumsi meskipun data tersebut memberikan ruang untuk penurunan suku bunga Fed akhir tahun ini namun di sisi lain data tersebut juga menunjukkan ekonomi AS tetap solid.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia mengalami deflasi 0,03 persen month to month (mtm) pada Agustus 2024.

Sedangkan, secara tahunan laju inflasi Indonesia hampir tidak berubah pada 2,12 persen year on year (yoy) pada Agustus 2024, dibandingkan dengan 2,13 persen (yoy) pada Juli 2024, sesuai dengan ekspektasi.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 2,05 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor industri yang masing-masing naik sebesar 1,21 persen dan 0,99 persen.

Sedangkan, tiga sektor menurun yaitu sektor barang konsumen non primer turun paling dalam minus 2,22 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor properti yang masing- masing turun sebesar 0,20 persen dan 0,10 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu LUCK, ITMA, IOTF, WIKA dan BULL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, BCAP, OBMD, RAAM dan BDKR.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.233.086 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,65 miliar lembar saham senilai Rp12,05 triliun. Sebanyak 351 saham naik 243 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 53,09 poin atau 0,14 persen ke 38,700,89, indeks Hang Seng melemah 297,09 poin atau 1,65 persen ke 17.691,97, indeks Shanghai melemah 31,17 poin atau 1,10 persen ke 2.811,03, dan indeks Strait Times menguat 20,15 poin atau 0,59 persen ke 3.463,90.

Baca juga: BI: Nilai tukar rupiah menguat lebih tinggi dari mata uang Jepang
Baca juga: Harga emas Antam Senin pagi tetap Rp1,401 juta per gram

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024