Dengan menanam pohon sagu secara tidak langsung melestarikan sumber daya alam, agar terus bertumbuh dan lingkungan hutan terjaga
Ambon (ANTARA) - Persekutuan Kasih Warga Rutong (Persiwaru) Kota Ambon melakukan aksi tanam anakan pohon sagu dan kelapa sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Aksi tanam pohon sagu dan kelapa merupakan bagian tidak terpisahkan dari aspek historis dan ekonomi bagi masyarakat di negeri Rutong, kata Ketua Persiwaru Kota Ambon, Jacky Talahatu, di Ambon, Senin.
Ia mengatakan, pohon sagu menjadi lambang kehidupan masyarakat Maluku secara khusus di negeri Rutong, yang memberikan dampak akselerasi percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat Rutong.
Pihaknya memandang pohon sagu yang ditanam hari ini mengandung aspek histori dan ekonomi, karena sejarah kehidupan orang basudara gandong atau bersaudara dari Negeri Rumahkay Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku.
"Orang Rumahkay pertama kali datang ke Rutong berlayar dengan gosepa (perahu) menggunakan pohon sebagai layar, ketika tiba pohon sagu ditancapkan di sekitar lokasi pantai Rutong, sehingga pohon sagu sampai sekarang masih tumbuh, " katanya.
Baca juga: Masyarakat Hukum Adat Rutong Ambon siapkan tiga konsep pemberdayaan
Baca juga: Kemenparekraf lakukan penilaian ADWI di negeri Rutong Ambon
Selain menanam pohon sagu, juga ditanam 30 anakan pohon kelapa, ke depan akan ditindaklanjuti bersama perangkat negeri untuk ditanam lebih banyak lagi kelapa, guna mengimbangi pohon sagu.
"Harapan kita aspek ekonomi akan diperoleh masyarakat, bisa panen kelapa dijual di pasar dan pendapatan diterima, " katanya.
Sementara itu Raja Negeri Rutong, Reza Valdo Maspaitella menyatakan, kegiatan yang dilakukan Persiwaru Kota Ambon merupakan upaya partisipasi membangun negeri ke depan.
Proses penanaman anakan pohon sagu dan kelapa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pohon sagu dan kelapa yg ditanam.
Pohon sagu dan kelapa ketika ditanam, suatu hari bisa menjadi sumber pangan dan penghasilan bagi masyarakat.
Negeri Rutong juga dikenal memiliki hutan sagu terbesar di Pulau Ambon, sehingga harus terus dilestarikan bagi anak cucu.
"Ini juga bagian sejarah bagaimana generasi ingin mengikuti jejak leluhur, secara simbolik juga menanam sagu bagi kelanjutan masa depan. Dengan menanam pohon sagu secara tidak langsung melestarikan sumber daya alam, agar terus bertumbuh dan lingkungan hutan terjaga, " katanya.
Selain melakukan aksi menanam, juga dilakukan pelantikan dan pengukuhan Pengurus Persiwaru periode 2024 - 2027, makan patita atau makan bersama dan atraksi seni dan budaya.
Baca juga: Negeri Rutong susun tata ruang wilayah wujudkan desa wisata
Baca juga: Negeri Rutong masuk 75 Besar ADWI 2023
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024