Gaza (ANTARA) - Kampanye vaksinasi polio di Jalur Gaza dimulai pada Minggu (1/9), saat lebih dari 2 juta orang di daerah kantong Palestina itu masih bergulat dengan krisis kemanusiaan yang parah akibat konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel.

PBB telah mengirimkan 1,2 juta dosis vaksin polio oral, yang menargetkan sekitar 640.000 anak.

Setiap anak, mulai dari yang baru lahir hingga usia 10 tahun, akan menerima dua dosis, kata Iyad al-Jabri, Direktur Rumah Sakit al-Aqsa, Deir al-Balah. Dia menuding militer Israel sengaja menghancurkan sistem medis di Gaza, yang turut mengakibatkan penyebaran berbagai penyakit di kalangan penduduk setempat, terutama anak-anak.

Kampanye tersebut dimulai di Gaza tengah, termasuk Kota Deir al-Balah dan sejumlah kamp pengungsi seperti al-Nuseirat, al-Maghazi, dan al-Bureij. Tahap kedua kampanye itu dijadwalkan pada 5 September di Khan Younis, Gaza selatan, sementara wilayah Gaza utara akan dijangkau pada 9 September mendatang, lapor Kantor Berita Xinhua.

Kementerian Kesehatan Palestina, bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), dan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), telah mendirikan pusat vaksinasi yang tersebar di sejumlah rumah sakit, klinik, sekolah, dan tempat penampungan.
 
 


Sejumlah warga, seperti Saeed Sobh, menyatakan kekhawatiran mengenai wabah tersebut.

Sobh, yang pernah bertugas di Perhimpunan Bulan Sabit Merah (Red Crescent Society) Palestina di Deir al-Balah, bertutur, "Kami harus memberikan vaksinasi polio kepada anak-anak kami karena penyakit merebak di Jalur Gaza akibat perang Israel."

UNRWA melaporkan bahwa lebih dari 1.000 stafnya berpartisipasi dalam kampanye ini, yang bertujuan untuk menjangkau lebih dari 600.000 anak. Sam Rose, direktur sementara untuk Operasi UNRWA di Gaza, menyatakan bahwa tim akan bekerja di berbagai klinik, pos-pos kesehatan, dan tempat penampungan untuk memberikan vaksin.

Kasus terkonfirmasi polio pertama di Gaza dalam 25 tahun dilaporkan di Deir al-Balah pada pertengahan Agustus. Jihan Mansour (29) mengungkapkan kelegaannya setelah anak-anaknya menerima vaksinasi. Dia mengaku pada awalnya ragu, tetapi merasa tenang setelah memastikan keamanan vaksin tersebut.

Mohammed Abu Rahma, Direktur Layanan Publik Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina, menyatakan bahwa persiapan untuk kampanye ini dimulai segera setelah ditemukannya kasus polio itu. Dia menekankan pentingnya vaksinasi sebagai metode pencegahan utama untuk polio.
 
 
 
 


Sam Rose, direktur sementara untuk Operasi UNRWA di Gaza, menyatakan bahwa tim akan bekerja di berbagai klinik, pos-pos kesehatan, dan tempat penampungan untuk memberikan vaksin.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mendesak gencatan senjata permanen untuk menjamin keberhasilan kampanye vaksinasi ini, dan menyampaikan terima kasihnya kepada tim PBB yang terlibat

Sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (31/8) menepis laporan tentang gencatan senjata umum untuk vaksinasi, dengan hanya mengonfirmasi koridor kemanusiaan dan area aman yang ditentukan untuk pemberian vaksin, demikian Xinhua.

Pewarta: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024