Indonesia menyatakan siap bermitra dengan negara-negara Afrika, khususnya di sektor pangan, energi, kesehatan, dan mineral
Badung (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan negara-negara Afrika yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo menunjukkan ketertarikan untuk meningkatkan kapasitas mereka pada industri kelapa sawit.

"Selama Presiden bertemu, yang banyak diminta adalah peningkatan kapasitas di bidang, misalnya, kelapa sawit," ujar Retno dalam konferensi pers di sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 di Badung, Bali, Senin.

Retno mengatakan bahwa beberapa negara yang berasal dari kawasan Afrika sudah menunjukkan keinginan mereka untuk bergabung dengan CPOPC (Committee of Palm Oil Producing Countries).

"CPOPC ini adalah asosiasi produser sawit, anggotanya beberapa negara," ucap Retno.

Baca juga: Indonesia serukan Global South sebagai penggerak perubahan di IAF 2024

Selain permohonan kerja sama untuk meningkatkan kapasitas bidang kelapa sawit, Retno juga mengungkapkan terdapat permintaan kerja sama untuk meningkatkan kapasitas pada bidang kesehatan.

Mengenai kerja sama peningkatan kapasitas bidang kesehatan, Retno menyinggung soal kerja sama ekonomi dari bidang farmasi yang dibahas Presiden Joko Widodo dengan Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi pada pertemuan bilateral RI-Zimbabwe.

Lebih lanjut, terdapat master agreement kerja sama transfer teknologi kesehatan antara Indonesia dengan Ghana hingga master agreement kerja sama transfer teknologi vaksin antara Indonesia dan Kenya.

"Afrika terlalu besar untuk tidak menjadi perhatian kita dan Indonesia menyatakan siap bermitra dengan negara-negara Afrika, khususnya di sektor pangan, energi, kesehatan, dan mineral," kata Retno.

Baca juga: Kemkominfo : Mesir tawarkan perusahaan Indonesia investasi pusat data

Perhelatan HLF MSP 2024 mengusung tema, Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change. Sedangkan, untuk IAF ke-2 mengangkat tema Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063.

Terdapat sesi utama Joint Leaders Session Indonesia-Afrika (IAF) dan HLF MSP 2024 serta High-Level Plenary Session pada hari kedua.

Selain sesi utama, forum ini juga akan menggelar 12 parallel events dan 17 side events yang berlangsung hingga 3 September 2024 di Bali.

Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, Indonesia berharap dapat memainkan peran penting dalam mendorong perubahan transformasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tingkat global.

Baca juga: Indonesia dan Zanzibar perkuat kerja sama ekonomi hingga pariwisata
Baca juga: Jokowi bahas kerja sama farmasi-pertambangan dengan Wapres Zimbabwe
Baca juga: Indonesia-Ghana sepakat perkuat hubungan bilateral

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024