sekarang kira-kira 2.200 km sudah beroperasi jalan tol baru kita, ini tiga kali lipat dari jalan tol operasional yang ada hingga 2014
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan masifnya pembangunan infrastruktur konektivitas pada masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo berdampak positif pada rendahnya angka inflasi nasional yakni di bawah dua digit.
"Harga-harga kita relatif stabil, walaupun ada kenaikan inflasi tapi tidak seperti yang kita lihat di berbagai negara yang inflasinya sampai dua digit. Kita ini kan inflasi 3-4 persen, saya kira bahkan di bawah itu," kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan dalam satu dekade pemerintahan Jokowi, secara masif telah membangun infrastruktur konektivitas seperti jalan nasional, jalan tol, pelabuhan, kereta baru dan bandara, sehingga memudahkan alur distribusi ke setiap wilayah di tanah air.
Pihaknya mencatat pemerintah dalam periode 2014-2024 telah membangun sepanjang 6.000 kilometer jalan nasional yang terfokus pada Trans Papua, perbatasan Papua, perbatasan Kalimantan, perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT), serta lintas selatan Jawa.
Selanjutnya untuk jalan tol, Kementerian PUPR menargetkan untuk membuat jalan tol baru sepanjang 2.700 kilometer hingga akhir tahun 2024.
Baca juga: Menteri PUPR sebut exit toll KM 149 Padaleunyi rampung sebelum Natal
Baca juga: Menteri PUPR: Penerapan MLFF di jalan tol dilakukan secara bertahap
"Kalau sampai sekarang kira-kira 2.200 kilometer sudah beroperasi jalan tol baru kita, saya kira ini tiga kali lipat dari keberadaan jalan tol operasional yang sudah ada hingga tahun 2014," katanya.
Lebih lanjut, dirinya mencontohkan pembangunan infrastruktur konektivitas ini turut mempersingkat dan memberikan kenyamanan pada proses distribusi, hal tersebut dapat dibuktikan dengan sedikitnya keluhan antrean masuk ke pelabuhan.
Selain itu, Endra mengatakan pemerintah juga telah berhasil membawa diversifikasi kereta di Indonesia, seperti dibangunnya fasilitas Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), serta kereta cepat Whoosh.
"Saya kira ini yang memberikan satu kondisi bahwa masyarakat bisa berkegiatan dengan lebih tenang," katanya.
Baca juga: PUPR terus lakukan penyempurnaan terkait rencana penerapan MLFF
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan tol Solo-Klaten selesai akhir Agustus 2024
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024